Cerita Rocky Pesik Mempekerjakan Anak dengan Down Syndrome di Kopi Kamu

Cerita Rocky Pesik Mempekerjakan Anak dengan Down Syndrome di Kopi Kamu

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Mempunyai kerabat yang memiliki anak down syndrome membuat Rocky J. Pesik merasa tidak asing dengan down syndrome. Oleh karena itulah, ia tak terlalu ragu untuk mempekerjakan anak down syndrome di coffee shop atau kedai kopi miliknya, Kopi Kamu. 


Kopi Kamu merupakan salah satu kedai kopi di bilangan Jalan Wijaya, Jakarta Selatan. Bisa dibilang, kedai kopi ini menjadi satu-satunya kedai kopi yang mempekerjakan anak-anak dengan down syndrome. Tidak hanya satu anak, ada tujuh pekerja anak dengan down syndrome yang saat ini bekerja di coffee shop tersebut, mulai dari barista dan sebagainya. 


“Kayaknya spontan saja untuk mempekerjakan anak down syndrome,” ujar Rocky saat acara gelar wicara dalam rangka peringatan Hari Down Syndrome Sedunia yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, awal pekan ini. 


Menurut Rocky, awalnya ia bertemu dengan anak-anak dengan down syndrome yang tergabung dalam Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (Potads). 


“Mereka (anak-anak dengan down syndrome, red) ini juga bisa  membuat kopi. Bahkan, saat itu saya sampai tanya kalau kau beli kopi mereka di mana,” ujar Rocky yang saat ini menjadi salah satu pembicara mewakili dari pihak industri. 


Secara pribadi, Rocky sendiri mengaku tidak asing dengan down syndrome. Sang adik rupanya memiliki anak dengan down syndrome.


“Saya merasa tidak bersekat dengan anak down syndrome karena adik saya juga punya anak down syndrome,” tambah Rocky. 


Terlebih, lanjut Rocky, anak-anak dengan down syndrome yang bekerja di Kopi Kamu juga memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan anak-anak pada umumnya. Ini karena memang mereka ternyata sudah dipersiapkan dan mendapatkan keterampilan sebelumnya di Potads. 


“Jadi, ketika mereka bekerja mereka sudah sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja, rekan kerja, dan dinamika kerja,” Rocky menambahkan. 


Saat ini setidaknya ada tujuh anak dengan down syndrome yang bekerja di Kopi Kamu. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan pekerja biasa. Anak dengan down syndrome ini biasanya bekerja setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. 


“Ada pegawai yang mengawasi kerja mereka karena tetap mereka tidak bisa dilepas sendiri,” tambah Rocky.


Menurut Rocky, dengan mempekerjakan anak dengan down syndrome dapat melatih kemandirian, baik anak maupun orang tua untuk membiarkan anaknya berinteraksi dengan masyarakat umum. 


“Terkadang, orang tua justru yang harus mempersiapkan diri untuk mempercayakan anaknya bekerja,” pungkas Rocky. (Nan/Cecep/Dani)