Ide Inovatif Penghijauan SMKN 3 Soppeng Juara di School Contest RYCAM
Soppeng, Ditjen Vokasi PKPLK - SMKN 3 Soppeng, Sulawesi Selatan berhasil menjuarai School Contest RYCAM yang digelar oleh Yayasan Matepe, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Kemenangan ini tidak lepas dari inovasi yang dilakukan oleh siswanya melalui School Mini Forest.
Mini Forest School merupakan suatu pendekatan pendidikan dan program pembelajaran yang menekankan pada aktivitas di alam bebas sehingga memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi lingkungan dan meningkatkan pengalaman anak secara langsung.
Faisal selaku pembimbing program ini mengatakan bahwa inisiasi awal kegiatan ini adalah bagaimana sekolah bisa hijau dan terkesan tidak gersang. Kegiatan ini dapat memberi dampak positif di lingkungan sekolah dan dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut serta dalam upaya mengurangi emisi karbon.
Menurut Faisal, keberhasilan ini tak lepas dari keterlibatan seluruh elemen sekolah dalam setiap tahap projek untuk memastikan keberlanjutannya. Pada tahap 1, SMKN 3 Soppeng mengungguli tim peserta lain yang mengajukan projek berbeda-beda, yaitu dari SMKN 1 Soppeng, SMKN 4 Soppeng, SMKN 5 Soppeng, dan MAN 1 Soppeng.
“Dengan prestasi inilah, Yayasan Matepe selaku pihak penyelenggara kemudian memberikan langsung penghargaan kepada tim SMKN 3 Soppeng atas pencapaian berupa sertifikat juara tahap 1 dan uang pembinaan sebesar tunai Rp5 juta,” kata Faisal.
Faisal berharap, inovasi yang dikembangkan oleh anak-anak pembimbingnya ini bisa lolos ke tingkat nasional yang rencananya akan diselenggarakan di Bali.
Para siswa yang terlibat dalam program tersebut adalah Anisa Salsabila, Wahyulianti, Husnul Khotimah, Muhammad Fakhri, Risky Aditya, dan Muhhamad Rifal.
Sebagai bentuk apresiasi, Yayasan Matepe yang bermitra dengan Dinas Kehutanan setempat, melakukan penandatanganan kontrak kerja sama SMKN 3 Soppeng dan Yayasan Matepe untuk komitmen mendukung kelancaran dan keberlanjutan proyek mini forest ini.
“Tahap selanjutnya, tim SMKN 3 Soppeng akan mengikuti kontes dengan tema Mengurangi Emisi pada tingkat nasional,” kata Faisal.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Soppeng, Reni Andriyani, berharap projek ini membawa manfaat bagi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar melalui penghijauan. Selain itu, Reni berharap agar semua pihak di sekolah dapat berperan aktif dalam penghijauan sekolah dan menjaga keberlanjutan mini forest yang merupakan kontribusi nyata terhadap pengurangan dampak perubahan iklim.
Program ini nantinya akan berlanjut pada tahap selanjutnya. Projek mini forest tahap 2 mencakup persiapan lahan lebih lanjut, yaitu pengadaan bibit pohon serta penyusunan rencana pemeliharaan yang lebih terstruktur.
“Dengan lahan yang tertata seluas 15x5 meter dipenuhi tanaman juga akan dibangun perpustakaan mini, mading, dan meja makan minum,” tambahnya.
Reni berharap, dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, ia berharap bahwa projek mini forest dapat segera terwujud untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat, serta mengharumkan nama SMKN 3 Soppeng di tingkat nasional. Dengan jumlah siswa sebanyak 408 siswa, saat ini SMKN 3 Soppeng memiliki 3 konsentrasi keahlian, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, dan Teknik Pemanasan Tata Udara dan Pendinginan. Bahkan, Konsentrasi Keahlian Teknik Pemanasan, Tata Udara, dan Pendingin (TPTUP) pada Pembelajaran Berbasis Projek (PBL) telah bekerja sama dengan Panasonic Gobel dengan melakukan kegiatan pemeliharaan beberapa unit AC di lingkungan sekolah. Kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi PBL yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis siswa dalam bidang teknik pendingin dan tata udara.