Gelar FGD, Polnep Kejar Industri Masuk Kampus

Pontianak, Ditjen Diksi – Salah satu upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan vokasi di Tanah Air serta mewujudkan “link and match” dengan kebutuhan industri, yakni melalui program “Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Berstandar Industri”. Hal ini turut disambut baik oleh LSP-P1 Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), jurusan Akuntansi dengan melaksanakan skema Teknisi Akuntansi Ahli melalui kegiatan focus group discussion (FGD) pada (4/11).

Ketua Panitia Linda Suherma mengatakan bahwa pelaksanaan program ini, khususnya pada Skema Teknisi Akuntansi Ahli, adalah bagian dari upaya peningkatan produktivitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi vokasi berbasis kerja sama dengan industri.

Upaya tersebut diantaranya mencakup peningkatan peran dan kerja sama industri/swasta dalam pendidikan vokasi, reformasi penyelenggaraan pendidikan vokasi, penyelarasan kurikulum sesuai kebutuhan industri, perluasan penerapan teaching factory/teaching industry berkualitas, revitalisasi dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran dan praktik kerja, penyusunan strategi penempatan lulusan, penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pelaksanaan sertifikasi profesi, serta sinkronisasi sistem sertifikasi.

Linda menjelaskan, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah membawa industri ke kampus, menyusun skema sertifikasi yang disusun bersama, menghasilkan materi uji kompetensi dan perangkat uji sesuai dengan harapan industri, serta membentuk tempat uji kompetensi (TUK).

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan guna meningkatkan kepercayaan industri terhadap pelaksanaan sertifikasi kompetensi, menciptakan ekosistem kolaborasi yang baik antara PTV, industri, dan asosiasi profesi, meningkatkan awareness publik terkait pendidikan vokasi, melakukan kolaborasi lintas PTV dengan IDUKA dan asosiasi profesi, serta menjadi sarana pemberdayaan LSP/TUK di perguruan tinggi vokasi dalam mempercepat pengakuan pemegang sertifikat kompetensi.

“Sasaran kegiatan ini adalah pengembangan skema nasional yang difokuskan pada bidang ekonomi kreatif, skema sertifikasi nasional berdasarkan KKNI level 6, materi uji kompetensi (MUK), juknis tempat uji kompetensi, serta kerja sama pengembangan TUK kolaboratif berstandar PTV dan IDUKA,” terang Linda.

Adapun peserta kegiatan sendiri berasal dari berbagai kalangan, yakni Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Bank Kalbar, Astra Group, IAI-KAPd, serta dosen-dosen Jurusan Akuntansi Polnep. “Dosen itu bukan hanya apa yang pernah didapatkan pada saat kuliah, tetapi harus mengikuti persaingan dan perkembangan ilmu, terutama dalam bidang ilmu Akuntansi. Jangan puas dengan apa yang dimiliki sekarang karena kita harus belajar terus-menerus dan tidak rugi,” ujar Ketua Jurusan Akuntansi Polnep Sy. Razak Alqadri.

Sementara itu Pembantu Direktur I Slamet Tarno mengatakan, kegiatan FGD ini harus melahirkan dokumen yang merupakan hasil kolaborasi, sehingga 8 indikator kinerja utama yang sudah digariskan oleh Kemendikbud akan tercapai. Adapun salah satu indikator kinerja utama adalah kualitas lulusan yang harus terserap oleh dunia kerja. 

“Makanya, setiap PKL yang saya tanda tangani, saya wajibkan agar kompetensi yang dimiliki dituliskan agar job yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,” tutur Slamet sembari menekankan seluruh dosen guna terus mencari mitra industri. (Diksi/Erwandi/AP/GS)