Berbagi Praktik Baik, SMK Mitra Industri MM2100 Sukses Menjadi Cerminan bagi SMK Berbasis Industri 4.0
Bekasi, Ditjen Vokasi - Terletak di kawasan industri MM2100, SMK Mitra Industri MM2100 memiliki beberapa keunggulan untuk menghadirkan lulusan yang kompeten berbasis industri 4.0. Dengan latar belakang yang menarik, SMK binaan PT Astra Honda Motor (AHM) ini pun didirikan 12 tahun lalu oleh para HRD dari berbagai industri di kawasan tersebut.
Gencarnya kerja sama dengan industri dan menghadirkan lulusan yang unggul serta siap kerja membawa SMK Mitra Industri MM2100 sudah menjadi SMK berbasis 4.0 sejak 2021. Program tersebut pun berasal dari Direktorat SMK, Direktorat jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pada kesempatan Benchmarking dan Berbagi Praktik Baik SMK Berbasis Industri 4.0, SMK Mitra Industri MM2100 pun berbagi praktik baik kepada 34 SMK dari seluruh Indonesia.
Dalam paparannya, Kepala SMK Mitra Industri MM2100, Lispiyatmini, mengungkapkan bahwa harus ada terobosan yang dilakukan oleh setiap kepala sekolah untuk mewujudkan SMK berbasis 4.0.
“Sesuai dengan Undang-Undang, definisi SMK adalah sekolah kejuruan untuk mempersiapkan peserta didik siap kerja. Untuk itulah kita sebagai kepala sekolah harus mengingat itu sebagai acuan,” ungkapnya pada pemaparan materi praktik baik di SMK Mitra Industri M22100, Selasa (29-08-2023).
Menurutnya, dalam mempersiapkan peserta didik siap kerja diperlukan beberapa langkah, seperti meningkatkan kompetensi peserta didik dengan pembelajaran berbasis proyek serta yang paling utama untuk mendukung itu adalah kerja sama dengan industri.
Lispiyatmini juga memberikan tip untuk menggaet industri agar berkenan bekerja sama dengan sekolah. Berdasarkan penjelasannya, industri akan lebih tertarik dengan sekolah yang memiliki keunggulan dan branding yang baik. Maka dari itu, alih-alih menawarkan secara langsung, ia menyarankan untuk menunjukkan terlebih dahulu keunggulan sekolah kepada industri. Setelah itu, selaraskan dengan potensi SMK masing-masing.
“Contohnya adalah ketika saya ingin bekerja sama dengan perusahaan A. Saya berikan tawaran kepada perusahaan tersebut sesuai yang dibutuhkan dengan industri," jelasnya.
Masih menurut Lispiyatmini, sekolah berbasis industri 4.0 harus mengembangkan siswa untuk memiliki 4C plus. Ia menjelaskan, “4C terdiri dari critical thinking, creative, communication, collaboration dan plusnya adalah confident.”
Praktik Baik SMK Mitra Industri MM2100 Sebagai SMK Berbasis 4.0
Pemerintah mendorong pendidikan vokasi untuk maju, salah satunya dengan berbasis industri 4.0. Ketua Yayasan SMK Mitra Industri MM 2100, Darwoto, dalam paparannya pun menyampaikan bahwa link and match menjadi visi SMK untuk mencapai tujuan SMK berbasis industri 4.0.
"Implementasi SMK Mitra Industri MM2100 dalam berbasis industri 4.0 memiliki berbagai bentuk, baik dari pembentukan karakter siswa sampai dengan sistem dan media pembelajaran," ujarnya menjelaskan implementasi industri 4.0 di SMK Mitra Industri MM2100.
Salah satu pembentukan karakter siswa adalah dengan menerapkan apel pagi dan sore. Dengan begitu, dapat melatih kedisiplinan siswa, bahkan berdampak kepada alumni yang akan berangkat ke Jepang dan Jerman.
Maulana Irfan Aziz, alumnus SMK Mitra Industri MM2100 tahun 2021, memiliki kesan yang dalam terhadap sekolah yang dipilihnya sejak lulus SMP. Ia mengungkapkan, “Nilai-nilai SMK ini sangat bagus dan diterapkan setiap hari. Tidak hanya di lingkungan sekolah tapi juga di luar, contoh nilainya adalah tanggung jawab dan disiplin. Itu sangat terpakai di kehidupan saya.”
Sebagai lulusan Jurusan Teknik Instalasi Listrik, nilai tersebut sangat dipakai ketika ia hendak seleksi program ausbildung di GM GETR, sebuah perusahaan mesin di Jerman.
Selain itu, sebagai SMK berbasis 4.0, SMK Mitra Industri MM2100 pun sudah mengembangkan alat pendeteksi distraksi saat mengemudi berbasis artificial intelligence (AI) dan pneumatic system learning berbasis augmented reality (AR). Kedua alat itu dikembangkan oleh siswa dan guru untuk pembelajaran pembelajaran teknik elektronika.
Tak hanya produk IoT, SMK Mitra Industri MM2100 sukses membuat ruangan podcast bagi siswa-siswi yang senang dengan broadcasting dan seni. Podcast tersebut rutin diunggah melalui kanal YouTube setiap minggu dengan berbagai topik. Dengan demikian, SMK Mitra Industri MM2100 juga mengembangkan minat dan bakat siswa melalui SMK berbasis industri 4.0.
Berbagai praktik baik di atas merupakan contoh untuk memotivasi para kepala sekolah lainnya dalam mewujudkan SMK berbasis industri 4.0. Setelah pemaparan dan sharing praktik baik, peserta kegiatan benchmarking dilanjutkan dengan mengunjungi industri di Denso dan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk melihat langsung produksi dan berbagi pengetahuan.
Kepala SMKN 1 Taliwang, Muhammad Nasir, merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini.
“Saya terinspirasi dengan apa yang dilakukan SMK Mitra Industri MM2100. Setelah ini saya akan mulai dengan membentuk unit kerja untuk mewujudkan SMK berbasis industri 4.0 di SMKN 1 Taliwang,” ungkap Nasir. (Zia/Cecep)