V-Factor Salurkan Kreativitas Insan Vokasi

Jakarta, Ditjen Diksi – Menuju pergelaran V-Factor Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar “Webinar Inspiratif” (29/7) yang menghadirkan tokoh inspiratif, serta berbagi kisah inspiratif. Harapannya, kegiatan tersebut tentunya dapat lebih memotivasi para peserta didik vokasi mengikuti V-Factor Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menuturkan, penyelenggaraan V-Factor ini menjadi salah satu langkah yang dilakukan untuk mengenalkan masyarakat mengenai vokasi. “Kita ingin merangkul masyarakat melalui media sosial. Kita ingin bikin show sebuah V-Factor. Cara menyajikannya jangan kaku-kaku, harus disajikan secara milenial,” tuturnya.

Wikan menjelaskan, strategi untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang keberadaan vokasi adalah dengan membangun reputasi yang baik. Adapun untuk membangun reputasi yang baik, perlu adanya dukungan prestasi dan juga komunikasi. Karenanya, melalui V-Factor diharapkan menjadi wadah dalam menyalurkan kompetensi dan kreativitas insan vokasi.

“Untuk memperkuat input, kita harus meyakinkan masyarakat. Untuk itu, lembaga vokasi harus membuat reputasi yang baik di masyarakat. Reputasi sama dengan komunikasi dikali prestasi. Maka, kita perlu gali prestasi-prestasi dari kompetensi anak-anak,” ujar Wikan.

Proses penjurian pun akan dilakukan seoptimal mungkin, meskipun masih dalam masa pandemik. Menurut Wikan, penjurian akan melihat sekali dari satu komponen subtansi, kemudian bagaimana cara mengemas kompetensi tersebut dalam sebuah storyline. Setelah itu  melihat bagaimana manfaat dari produk-produk yang dihasilkan.

“Yang pertama, saya berharap pesertanya semakin banyak. Kemudian secara kualitas nanti menarik. Harapannya, kontennya benar-benar meledak, viral, sehingga menginspirasi bangsa ini. Misalnya, ini lulusan LKP, sekarang sudah bisa buat bengkel, terus punya anak buah. Lalu, ternyata perias tata rias bisa ditarik di PH Perancis untuk merias artis dengan gaji yang besar. Sehingga, kontennya bisa viral dan menginspirasi,” terang Wikan.

Di samping itu, B’tari Chinta Indrapradnya, musisi sekaligus alumni vokasi dari lembaga kursus dan pelatihan (LKP) bidang musik yang juga menjuarai V-Factor tahun 2020 lalu, mengungkapkan berbagai manfaat dan dampak positif yang dirasakannya setelah mengikuti V-Factor. “Tahun lalu ikut V-Factor karena ini adalah satu wadah yang bagus sekali untuk siswa vokasi menyalurkan passion-nya,” ujarnya.

B’tari juga mengatakan, dengan mengikuti V-Factor jejaring pertemanan jadi meluas dan menambah wawasan dengan saling berbagi pengetahuan antarpeserta. “Di sana aku dapat link dan cerita dari banyak orang. Di sana itu benar-benar seru sekali dan dapat masukan banyak dari Pak Wikan. Selain itu, banyak teman di sana hingga banyak bertukar pikiran dan dapat banyak channel dan link,” kisahnya.

B’tari yang sejak kecil sudah menyukasi musik, kemudian mulai belajar di LKP, hingga mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), mengajak insan vokasi untuk menyalurkan kompetensi dan kreativitasnya melalui V-Factor.

“Jadikan V-Factor ini suatu wadah menyalurkan passion untuk bisa menginspirasi orang lebih banyak lagi. Siswa-siswi vokasi itu sangat bertalenta. Jadi, gunakan V-Factor ini sebaik-baiknya, keluarkan semua inovasi dan gunakan sebaik-baiknya,” ujar B’tari. (Diksi/Tan/AP/Teguh Susanto)