PHE-PNL Ciptakan Talenta Digital Berlisensi Nasional

Lhokseumawe, Ditjen Diksi – Saat ini kita sedang memasuki era revolusi industri 4.0, yakni dunia yang telah bermigrasi dan bertransformasi dari dunia fisik ke dunia digital. Hal tersebut diungkapkan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Rizal Syahyadi saat memberi sambutan dalam kegiatan Penutupan Pelatihan dan Sertifikasi Digital “Junior Graphic Designer”, kerja sama PNL dan PT Pertamina Hulu Energi NSB & NSO (PHE NSB NSO) di Kampus PNL (6/4).

“Kita harus terus mempersiapkan diri dalam upaya menjalani migrasi digital. Pelatihan semacam ini menjadi jawaban terhadap kebutuhan di masa kini dan masa mendatang, yang semua sudah dilakukan secara digital. PNL siap diajak bekerja sama dengan pihak mana pun untuk mendidik anak negeri,” tutur direktur politeknik termuda di Indonesia ini.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf berharap, kegiatan ini akan terus dilaksanakan untuk memberikan peluang kepada pemuda Aceh Utara, baik dalam peningkatan kapasitas SDM di bidang digital maupun bidang yang lainnya. “Pelatihan dan Sertifikasi Digital ini sangat penting. Karena, saat ini cukup banyak dibutuhkan talenta/SDM level teknisi dalam bidang graphic designer. Mudah-mudahan para peserta yang sudah mengikuti pelatihan ini dapat mengembangkan lagi skill dan kompetensinya,” harapnya.

Hal senada diungkapkan Asisten II Setdako Lhokseumawe Tgk. H. Anwar yang menyebutkan ilmu tersebut sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat. “Hampir semua sektor bisnis dalam beriklan menggunakan jasa desain. Untuk menciptakan hasil karya yang bagus, bukan hal yang mudah. Apalagi, jika tak memiliki latar belakang pendidikan,” ungkapnya.

Adpun Kepala Balai Besar Pengembangan SDM & Penelitian Kominfo Medan Irbar Sumekto mengatakan, permasalahan digital menjadi fokus utama Kementerian Kominfo, khususnya dalam pengembangan ekonomi digital. “Hal ini sesuai target pemerintah, supaya Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030 mendatang,” ujarnya.

Menurut Irbar, junior graphic designer adalah salah satu bentuk pelatihan okupasi yang sudah lama dijalankan oleh Kementerian Kominfo yang sudah berlisensi secara nasional, yang merupakan salah satu kompetensi di bidang multimedia. Saat ini, tambah Irbar, banyak peluang kerja di bidang digital. “Kementerian Kominfo selalu mendukung. Prinsipnya, semakin unggul SDM, maka pembangunan Indonesia semakin cepat,” lanjutnya.

Komitmen Peduli 

Sementara itu Field APO Manager PHE NSB NSO Dirasani Thaib mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan pihaknya ini adalah merupakan bentuk dari komitmen membantu masyarakat sekitar lingkungan perusahaan. Dirinya pun berharap, pelatihan ini bisa bermanfaat buat peserta. 

“Insya Allah kita akan buat lebih baik lagi. Jadi, ini bukan penutupan selamanya. Kegiatan serupa mudah-mudahan bisa berlanjut ke depan. Kemudian kepada peserta harus bisa mengimplementasi skill dan keahliannya,” ujar Thaib.

Menurut Muhammad Hatta selaku Koordinator Humas dan Kerjasama PNL yang juga Ketua Panitia Pelaksana, kegiatan pelatihan dan sertifikasi digital ini diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari 10 kecamatan di sekitar PHE NSB NSO, di antaranya Kecamatan Syamtalira Aron, Tanah Luas, Nibong, Matangkuli, Langkahan, Tanah Jambo Aye, Lapang, Tanah Pasir, Samudera, dan Muara Satu Kota Lhokseumawe. “Ini adalah kegiatan hasil kerja sama dan kolaborasi dengan PHE NSB NSO. Pelatihan ini adalah untuk putra-putri yang berada di lingkungan kerja PHE NSB NSO,” terangnya.

Hatta menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah mencetak talenta/SDM level teknisi yang mampuni di bidang desain grafis yang bermuara pada pengurangan angka pengangguran. Pelatihan ini dilaksanakan tanggal 23 Nopember-16 Desember 2020 selama 72 jam pertemuan, atau selama 4 jam pertemuan selama 18 hari secara tatap muka di Laboratorium TIK PNL. Pelatihan ini mengikuti dan mengadobsi dari Program Digital Talent Schoolarship (DTS) Vocational School Graduate Academy (VSGA) Kementerian Kominfo yang sudah dijalankan dari tahun 2019 dengan penyelenggaranya salah satunya adalah PNL.

“Dari 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini, sebanyak 18 peserta mampu menyelesaikan tepat waktu dan dinyatakan kompeten oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P3 berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia,” ujar Hatta.

Salah seorang peserta pelatihan yang dinyatakan kompoten, yakni Mahyuni dari Kecamatan Tanah Pasir, mengaku puas karena pelatihan tersebut sangat bermanfaat. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya bisa mengembangkan skill. Mudah-mudahan ke depan slot pesertanya bisa ditambahkan,” harapnya. (Diksi/PNL/AP)