Mendulang Manfaat dari Program SMK Pusat Keunggulan

Mendulang Manfaat dari Program SMK Pusat Keunggulan

Statusnya sebagai SMK Pusat Keunggulan membawa dampak positif bagi SMKN 1 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, salah satunya dalam pengembangan teaching factory (Tefa) sari buah lemon, Le’Monial yang omzetnya mencapai miliaran rupiah 

 

Sukabumi, Ditjen Vokasi – Kabupaten Sukabumi, khususnya Cibadak, dikenal dengan potensi pertanian yang tinggi. Salah satunya adalah budidaya tanaman lemon California yang menjadi salah satu yang terbesar di wilayah Jawa Barat. Untuk maksimalkan potensi tersebut, SMKN 1 Cibadak mengembangkan produk sari buah lemon sebagai hasil pembelajaran siswa melalui Tefa Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Produksinya tak main-main, lebih dari 10.000 botol per hari dengan omzet mencapai Rp2 miliar per tahun. 

 

Sari buah lemon yang diberi nama Le’Monial ini merupakan produk turunan dari tanaman buah lemon California yang dibudidayakan siswa Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) di SMK tersebut. Sejak 2016, siswa para siswa Jurusan ATPH memang sudah diberi kompetensi budidaya lemon California yang mereka ditanam di lahan perkebunan milik sekolah seluas dua hektare. 

 

Produksi minuman sari buah lemon sendiri baru dimulai pada akhir 2018. Saat itu produksinya masih skala laboratorium, masih terbatas. Selain dijual di lingkungan sekolah, saat itu minuman sari buah lemon baru dipasarkan kepada masyarakat di sekitar sekolah.

 

“Jadi, kami ingin para siswa kami ini dapat belajar mulai dari bagaimana menanam atau budidaya lemon, kemudian bagaimana proses panen, hingga pascapanen, salah satunya dengan membuat sari buah lemon ini,” kata Omit Sumitra, Kepala Bidang Teaching Factory SMKN 1 Cibadak beberapa waktu lalu.

 

Menurut Omit, pengembangan minuman sari buah lemon ini tidak lepas dari program SMK Pusat Keunggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebagai penerima manfaat SMK Pusat Keunggulan, SMKN 1 Cibadak, menurut Omit, mendapatkan dukungan yang penuh untuk mengembangkan potensi dan keunggulan sekolah, salah satunya program Tefa sari buah lemon ini.

 

"Dengan berbagai program yang ada, kami merasa benar-benar mendapat dukungan untuk mengembangkan program-program sekolah, potensi-potensi sekolah juga berkembang, baik pendanaan, pendampingan untuk penguatan SDM sekolah, dan sebagainya,” kata Omit.

 

Sebelum menjadi SMK Pusat Keunggulan di tahun 2021, SMKN 1 Cibadak telah terlebih dahulu menyandang status sebagai SMK Center of Excellence. Dalam perjalanannya, SMKN 1 Cibadak mampu mengembangkan dua program keunggulan sekaligus, yakni ATPH dan juga APHP. Kedua program ini mengalami kemajuan yang luar biasa dan juga memberi dampak besar pada kompetensi murid, lulusan, dan juga pengembangan jurusan-jurusan lainnya.

 

Status SMK Pusat Keunggulan juga berdampak pada dukungan industri kepada SMKN 1 Cibadak. Respon sektor industri dirasakan begitu bagus. Setidaknya ada dua industri besar yang saat ini menjalin kerja sama link and match dengan SMKN 1 Cibadak dalam program teaching factory sari buah lemon ini, yakni PT Sari Buah Lestari Sejahtera dan juga PT Akasha Wira Internasional, yakni sebuah perusahaan bergerak di bidang pembuatan produk air minum botolan dan produk kosmetik. 

 

Masih menurut Omit, kerja sama yang link and match antara SMKN 1 Cibadak dengan industri tersebut membawa dampak besar pada kualitas dan kompetensi dari lulusan. Adanya transfer knowledge dari industri meningkatkan performa para guru dan siswa, baik di hard skills maupun soft skills. 

 

"Siswa-siswa kami benar-benar bisa melaksanakan pembelajaran praktik dengan SOP industri. Mesin-mesin dan peralatan yang kita gunakan sudah skala industri, termasuk sterilisasi produknya. Sebagian besar tahap produksinya dikerjakan mesin secara otomatis teknologi Jerman, sangat sedikit sekali yang dilakukan manual. Soft skills maupun hard skills benar-benar teruji sehingga mereka mudah diserap di dunia kerja dan dunia industri,” Ommit. 

 

Hal tersebut setidaknya tercermin dari profil lulusan SMKN 1 Cibadak yang mahir berwirausaha. Sebagian besar lulusan SMKN 1 Cibadak juga langsung terserap industri, baik industri di Sukabumi, Jakarta, atau bahkan ke luar negeri. Selain itu, banyak juga lulusan SMKN 1 Cibadak yang diterima di sejumlah perguruan tinggi negeri seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung maupun Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN ataupun SBMPTN.

 

Dari sisi produksi, kapasitas produksi sari buah lemon juga semakin meningkat. Dari hanya berskala laboratorium, kini mulai berskala industri dengan peralatan yang sudah sesuai industri. Pangsa pasar sari buah lemon ini pun semakin meluas, tidak lagi di lingkungan sekolah dan sekitar, tetapi juga minimarket dan pusat oleh-oleh di wilayah Sukabumi hingga Jakarta. Alhasil, omzet sari buah lemon pun bisa ditingkatkan mencapai Rp2 miliar per tahun.

 

“Untuk sementara produk yang berjalan itu ada dua varian kemasan, kemasan botol pure dan kemasan botol untuk sari buah. Dalam perkembangnya, produk sari buah lemon juga ada penambahan merek minuman, di antaranya Kana Fresh, Sip Vitale, dan Sari Vit-C,” kata Omit.

 

Produksi untuk jenis pure sari buah lemon saat ini mencapai 10 ribu botol per bulan, sedangkan untuk produksi minuman sari buah lemon mencapai 50 ribu botol per bulan bulan. Saat ini, pihak sekolah juga tengah menandatangani MoU dengan industri untuk menyiapkan minuman sari buah lemon kemasan cup, sebanyak 200 ribu karton per bulan. Setiap karton akan bersisi sekitar 24 cup sari buah lemon berukuran sekitar 250 mililiter (ml).

 

Harga produk sari buah lemon ini cukup bervariasi. Harga pure kemasan botol plastik ukuran 250 ml dibanderol seharga Rp12.500,00 per botol dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp25.000,00. Harga sari buah lemon kemasan botol plastik ukuran 250 ml adalah Rp3.150,00 s.d. Rp5.000,00 per botol. Sementara itu, untuk sari buah lemon kemasan cup dibanderol seharga Rp1.150,00 s.d. Rp2.000,00.

 

Di tahun 2022, SMKN 1 Cibadak kembali menerima program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tahun 2022 ini. SMKN 1 Cibadak kembali bekerja sama dengan PT Sari Buah Lestari Sejahtera dan PT Akasha Wira Internasional untuk berinvestasi di sekolah dengan membangun dua unit produksi yang akan digunakan untuk produksi minuman sari buah lemon dan produk makanan, seperti fish cake, topokki, cheese Ramyon, dan sebagainya. Semua kegiatan ini nantinya yang akan memanfaatkan semua kompetensi keahlian di sekolah tersebut sehingga semua kompetensi yang adi SMKN 1 Cibadak bisa berkembang.

 

Dalam program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memberikan bantuan berupa Ruang Praktik Siswa (RPS) yang akan digunakan sebagai bagian unit produksi. Proses pembangunan RPS sendiri sudah mulai dilakukan sejak akhir Agustus lalu, yang diawali dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi. 

 

Sementara itu, pihak swasta yakni PT Sari Buah Lestari Sejahtera dan PT Akasha Wira Internasional akan memberikan bantuan senilai Rp3 miliar dalam bentuk hibah peralatan. “Jadi setelah gedung jadi, kemudian untuk alat-alat praktiknya merupakan hibah dari industri dan nanti kapasitas produksi sari buah lemon kami bisa ditingkatkan menjadi 18.000 botol per jam,” kata Omit.

 

Dengan berbagai praktik baik yang dilakukan oleh SMKN 1 Cibadak dalam mengembangkan berbagai program mereka di sekolah, membuat SMKN 1 Cibadak menjadi salah satu sekolah rujukan yang sukses. Hal ini terlihat dari banyaknya SMK-SMK yang melakukan studi tiru di SMKN 1 Cibadak. SMK-SMK yang datang tidak hanya SMK yang berada di sekitar Sukabumi atau Jawa Barat saja, tetapi juga dari luar pulau Jawa, misalnya seperti SMKN 1 Lambu, Nusa Tenggara Barat dan juga SMK IT Ulil Albab, Nusa Tenggara Barat. Kedua sekolah ini melakukan studi tiru dalam rangka pengembangan teaching factory di sekolah pertanian. (Diksi/Mya/AP/NA)