Gandeng Industri, Polinela Kembangkan Tefa Smart Farming

Gandeng Industri, Polinela Kembangkan Tefa Smart Farming

Lampung, Ditjen Diksi – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggandeng PT Habibie Digital Nusantara dalam membangun mitra kerja mengembangkan teaching factory (tefa) yang diimplementasi pada program Smart Farming. Sebagai salah satu program unggulan dari Polinela, Smart Farming atau Precision Farming Berbasis IoT tersebut dilakukan di Lahan Penelitian dan Produksi Benih Hortikultura Tropika Seed Teaching Farm (STEFA).

Kerja sama di bidang teknologi pertanian tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sensor realtime terhadap intensitas cahaya, suhu, kelembaban, dan tanaman nutrisi. Selain itu, Polinela juga turut menggandeng Asbenindo yang merupakan organisasi nirlaba pertama di Indonesia yang menjadi wadah bersatunya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan tanaman.

Ketua Seed Teaching Farm (STEFA) Polinela Anung Wahyudi menyampaikan, pihaknya terus berupaya dalam membangun kerja sama dengan menerapkan “link and match” guna menghasilkan produk serta lulusan yang bekualitas. “Kami terus mendorong kerja sama dengan industri agar membuka 'link & match' sehingga para mahasiswa memiliki keinginan lebih untuk menoreh prestasi. Kita juga membeli biji-bijian semangka di Jepang agar dibudidaya sehingga menghasilkan produk yang berkualitas,” ujarnya.

Anung menambahkan, salah satu inovasi di bidang pertanian yang terus berkembang ini dilakukan Polinela dengan membudidaya tanaman semangka yang memiliki keunikan tersendiri, yakni berbentuk persegi dan hati. Dengan keunikan tersebut, semangka yang dibudidaya tersebut akan memiliki nilai jual yang tinggi.

Selain itu, Polinela juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya agar mampu berdaya saing global serta mudah terserap di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Karenanya, hasil budidaya pertanian maupun perkebunan yang dihasilkan oleh Polinela kemudian dihilirkan ke masyarakat melalui pasar-pasar tradisional, bahkan pasar-pasar konvensional. Alhasil, kualitas sayur dan buah yang baik tersebut membuat masyarakat turut membeli hasil pertanian maupun perkebunan dari Polinela.

Anung pun berharap, mahasiswa juga dapat mewarisi pengalamannya agar dapat melahirkan inovasi terbaik lainnya. “Saya sharing pengalaman saya selama studi di luar negeri. Hal itu tentu tidak lain agar dapat memotivasi mahasiswa untuk menekuni dan melanjutkan studi di bidang keahliannya, sehingga dapat mengimplementasi dengan tepat guna melahirkan inovasi terbaru yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Diksi/Rhe/Tan/AP)