Ditjen Pendidikan Vokasi Luncurkan Program PKK dan PKW

Ditjen Pendidikan Vokasi Luncurkan Program PKK dan PKW

Jakarta, Ditjen Diksi – Bertempat di Gedung E Lantai 6, Kompleks Kemendikbud, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Wikan Sakarinto meluncurkan program “Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW)” secara virtual, pada Senin (15/6).  Acara peluncuran program tersebut dihadiri oleh 1.000 orang perwakilan dari dinas pendidikan kabupaten/kota, LKP, DUDI, SKB, PKBM, SMK, Poltek, P4TK, organisasi mitra, lembaga sertifikasi, HIPKI, FP-LKP, dan HISPPI dari seluruh Indonesia.
 
Ptl. Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto menjelaskan, PKK adalah sebuah program kursus dan pelatihan yang bertujuan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing, dan siap kerja. Sedangkan PKW adalah program kursus dan pelatihan yang bertujuan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing, dan siap merintis usaha baru. “Kedua Program tersebut diperuntukkan bagi anak usia sekolah dan tidak sekolah (15-30 tahun), dan merupakan sinergi antara lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dengan dunia usaha/dunia industri dalam meningkatkan keterserapan lulusan,” jelas Wartanto.


Sementara itu dalam sambutannya, Dirjen Diksi Wikan Sakarinto yang akrab disapa Wikan, turut menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yaitu sekitar 267,7 juta orang (BPS 2018). Sayangnya, jumlah penduduk yang padat ini tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai.
 
Adapun jumlah penduduk usia produktif/angkatan kerja usia muda sendiri diketahui mencapai 199, 38 juta orang (BPS 2020). Namun nyatanya, kondisi ini diperpuruk dengan ketidaksiapan angkatan kerja muda dengan bekal pendidikan dan keterampilan. Boleh dibilang, kualifikasi pendidikan dan kompetensinya relatif rendah sehingga mengakibatkan angka pengangguran semakin tinggi.

Bangun SDM Pekerja Keras

Seiring dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam RPJMN, yakni “Membangun sumber daya manusia (SDM) pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan kerja sama industri dan talenta global”, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, telah mendesain sejumlah kebijakan dan kegiatan untuk membantu mengimplementasikan misi “Nawacita Kedua” dan RPJMN 2020 -2024 tersebut.
 
“Adapun langkahnya, yaitu dengan menggandeng dan menyelaraskan satuan pendidikan penyelenggara kursus dan pelatihan dengan dunia usaha-dunia industri (DU-DI), UMKM, masyarakat perbankan, dan para wirausahawan untuk bersinergi membangun SDM muda yang berketerampilan kerja maupun berwirausahaan mandiri dan bermartabat,” terang Wikan.

Langkah tersebut seiring dengan slogan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yaitu “Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia”. Oleh karena itu, hadirnya program PKK dan PKW diharapkan dapat menjadi bentuk nyata program vokasi yang yang dikemas dalam tema “Sinergi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dengan Dunia Usaha – Dunia Industri dalam Meningkatkan Keterserapan Lulusan”. (Misi/ISA/AS)