Ditjen Diksi Luncurkan Program Riset Keilmuan Terapan

Jakarta, Ditjen Diksi – Bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemdikbud-Ristek melalui Ditjen Pendidikan Vokasi meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri dalam rangka mendukung penguatan ekosistem pendidikan vokasi (23/6).

“Kami bersama LPDP akan merilis program ini, sehingga matching fund yang sudah dirilis dengan program yang akan kita rilis ini akan mendapatkan pilar yang lebih kuat lagi. Karena, risetnya akan kita dukung melalui program ini,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto.

Adapun besaran dana yang disediakan LPDP dalam mendukung program tersebut mencapai Rp25,5 miliar untuk 51 tim riset yang dipilih melalui proses seleksi, dengan proporsi masing-masing tim riset sebesar Rp500 juta. Wikan menegaskan bahwa dana tersebut diperuntukkan bagi riset terapan sebagai upaya dukungan dalam menghasilkan produk nyata yang dapat dihilirkan kepada masyarakat.

“Kegunaan dana tersebut, intinya untuk mulai dari menganalisa pasar, membuat ide-ide yang akan dikembangkan dalam riset, sampai menghasilkan prototipe,” jelas Wikan.

Adapun program yang mendorong multidisiplin tersebut mencakup 12 area khusus, yakni konstruksi, transportasi, pariwisata, ekonomi kreatif, sosial humaniora, energi baru dan terbarukan, kemaritiman, informasi dan teknologi, manufaktur, pertanian, kesehatan, serta kehutanan.

“Program ini tentunya sangat mendorong multidisiplin dan stakeholder yang ada untuk bisa berkolaborasi antar-prodi. Misalnya, prodi teknik dengan ekonomi, atau lintas institusi di bawah pemerintah atau riset mandiri itu sangat kita dorong,” terang Wikan.

Wikan berharap agar luaran dari program ini, salah satunya adalah kampus menjadi pusat research and development bagi industri yang diperkuat oleh sumber daya manusia (SDM), baik mahasiswa maupun dosen. Sehingga, kampus bisa meluluskan SDM yang kompeten, bahkan bisa mendirikan start up atau mudah terserap oleh dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). (Diksi/Tan/AP)