Dimulai, Pembelajaran Perdana PKW Level Platinum 2021!

Jakarta, Ditjen Diksi – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan telah memulai pembelajaran perdana program PKW Level Platinum Tahun 2021 (30/6). PKW Level Platinum merupakan bantuan dana yang diberikan kepada LKP terpilih yang sudah memenuhi syarat khusus atau tipe A. Adapun besaran dana disesuaikan dengan kebutuhan LKP terpilih untuk melaksanakan proses pembelajaran kursus. Program ini diharapkan dapat memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk mendapatkan fasilitas dan kurikulum pembelajaran premium, sehingga bisa semaksimal mungkin memanfaatkannya demi meraih peluang mendirikan rintisan usaha. 

“Pada tahun ini terdapat 31 LKP yang menerima level platinum dengan jumlah peserta didik sebanyak 772 orang.  Program PKW ini juga telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan platform digital, seperti Shopee dan Tokopedia” ujar Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto.

Menurut Wartanto, pada tahun ini sudah digulirkan program PKW sekitar 40 persennya dengan dana sekitar Rp40 miliar. “Selain bekerja sama dengan UMKM, perbankan, dan platform digital, pelaksanaan PKW juga dibimbing oleh dinas kabupaten/kota maupun dinas lainnya agar berjalan baik,” ujarnya.

Dalam arahannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menjelaskan bahwa kala industri terguncang di masa pandemik, kewirausahaan adalah kata kunci bangsa ini agar bangsa ini tetap tangguh dan berkembang. “Kunci kewirausahaan adalah soft skills dan karakter yang mencakup kreativitas dan inovasi, serta terus membuat perubahan dengan pemanfaatan teknologi digital. Inilah skills yang harus dimiliki oleh peserta PKW sepanjang hayat,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wikan turut berdiskusi dengan lima LKP yang mendapat PKW level platinum, yakni LPP Ariyanti (Bandung), LKP Itech (Metro Lampung), PKBM Putra Bangsa (Pemalang), LKP Dimy Motor (Demak), dan LKP Ismia (Karanganyar).

Misalnya, perwakilan dari LPP Ariyanti, Ishviastuti Oskar, menyebutkan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan UMKM dan Grab Kios untuk mendukung PKW. “Tahun lalu telah banyak peserta dari pelatihan pastry and bakery ini yang telah membuka usahanya. Misalnya, lulusan PKW tahun 2020 yang telah menghasilkan keuntungan hingga Rp4 juta per bulannya. Kami berharap tahun ini pencapaiannya lebih besar dari tahun lalu, serta usaha mereka menjadi lebih besar,” tuturnya.

Dirjen Wikan pun memberikan apresiasinya karena lembaga tersebut juga melakukan rekrutmen lebih selektif hingga peserta didik benar-benar passion terhadap bidang usahanya. “Semoga akan segera lahir pengusaha-pengusaha kuliner baru di Bandung dan sekitarnya,” harapnya.

Adapun dari LKP Ismia, akan menyelenggarakan pelatihan menjahit dan sablon bagi 25 peserta. “Dari program PKW tahun lalu terdapat lulusan yang telah berhasil meraup keuntungan Rp10-20 juta melalui produk, seperti daster dengan harga sekitar Rp20 ribu dan celana pendek dengan harga Rp15-20 ribu per potongnya. Tahun ini kami ingin semua usaha berbasis online dengan membuat web sendiri,” tutur sang pemilik yang juga bernama Ismia.

Sebagai penutup, Dirjen Wikan menyampaikan harapan agar perwakilan LKP-LKP tersebut dapat menjadi contoh baik bagi LKP Tanah Air lainnya. “Sehingga, LKP akan menjadi pilarnya Indonesia,” pungkasnya. (Diksi/AP/KR)