Bangun Jiwa dan Raga Untuk Kemajuan Vokasi di ‘Surga Kecil’ Papua

Jakarta, Ditjen Diksi – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) menyelenggarakan program workshop penguatan kapabilitas Kepala SMK di Provinsi Papua dan Papua Barat melalui Penguatan Ekosistem SMK melalui “Gerakan Sekolah Menyenangkan” (GSM) dan Pengembangan Kemitraan Strategis dengan Dunia Kerja di Kota Sorong, Papua Barat, pada 21-26 Maret 2021. Workshop ini merupakan strategi dalam upaya merubah paradigma dan mindset pengelola SMK yang bertujuan untuk mengimplementasikan ekosistem pembelajaran yang menyenangkan di sekolah guna mendukung link&match

Kegiatan yang dikuti oleh 100 Kepala SMK, guru SMK serta unsur dinas pendidikan dan dunia industri di Provinsi Papua dan Papua Barat menghadirkan narasumber dari Tim GSM yang dipimpin langsung oleh founder GSM Muhammad Nur Rizal.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto membukanya dengan sebuah pantun. “Memelihara burung Kakaktua nyanyiannya indah tiada tara, sekali injakkan kaki di Papua selamanya kita bersaudara,” ucap Wikan dengan ramah.

Program workshop ini merupakan upaya pemerintah utamanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayan untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. “Ini adalah bagian dari mencintai Papua, untuk membangun Papua, dan untuk melihat Papua melahirkan legacy anak-anak Papua menjadi pemimpin besar dunia masa depan yang khususnya lahir dari rahim SMK-SMK hebat di Papua,” ungkap Wikan.

“Jadi kita akan membangun Papua (Papua Barat dan Papua) secara holistik, dan membangunnya tidak langsung dengan memberikan ‘ikan’, tetapi dengan memberikan caranya. Mari bangun Papua dari manusianya, filosofi kita seperti lagu Indonesia Raya. Bangunlah jiwanya bangunlah raganya,” ujar Wikan menambahkan.

Senada dengan Wikan, founder GSM Muhammad Nur Rizal bahwa untuk mendapatkan kualitas SDM adalah dengan meningkatkan kapasitas softskill. “Jika kita ingin mengejar ketertinggalan dari negara maju, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan soft skill, karena secara hard skill kita tidak terlalu tertinggal dengan negara maju,” ungkap Rizal.

Disaat yang sama Direktur Mitras DUDI Ahmad Saufi menegaskan, diperlukan perubahan mindset dalam sistem pembelajaran agar penyiapan hard skill yang menjadi fokus SMK selaras dengan pengembangan karakter (soft skill) peserta didik. “Untuk mencapai hal ini, perlu diwujudkan suatu bentuk ekosistem pendidikan yang mengedepankan suasana belajar yang menarik, nyaman, dan menyenangkan agar peserta terus memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas belajarnya,” tuturnya. 

 

Saufi berharap, kegiatan ini dapat mengoptimalkan persiapan SMK di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat untuk dapat mengakses program pengembangan SMK, termasuk SMK sebagai Pusat Keunggulan (PK) tahun 2021. “Kegiatan workshop ini merupakan bagian dari program peningkatan kapabilitas manajerial kepala SMK untuk menciptakan ekosistem sekolah yang menyenangkan sehingga dapat  mengoptimalkan pengembangan karakter peserta didik agar dapat menggali potensi yang dimiliki” jelas pria yang sebelumnya menjabat Atase Pendidikan di Jerman tersebut.

 

“Dalam rangka lebih menguatkan kemitraan SMK dengan Dunia Kerja, pada salah satu tahapan kegiatan workshop ini akan juga diundang kurang lebih 20 (dua puluh) dunia usaha dan dunia industri di wilayah Papua dan Papua Barat yang harapannya dapat mendukung penuh pelaksanaan link and match SMK. Dunia usaha dan dunia industri tersebut akan duduk bersama dengan peserta workshop guna menandatangani perjanjian kerja sama berikut dengan penyusunan rencana aksi yang konkret untuk mewujudkan peningkatan kompetensi peserta didik SMK khususnya di wilayah Papua dan Papua Barat” tambah Saufi.

Dalam kesempatan ini tim dari Kemendikbud berkolaborasi dengan Sanggar Seni Nani Bili memberikan kado istimewa bagi masyarakat Papua (Papua Barat dan Papua) dengan menyanyikan lagu ‘Aku Papua’ ciptaan Franky Sihilatua. Dengan memadukan nyanyian dan tarian yang digarap secara apik sebagai simbol kebersamaan dan kebanggaan akan Papua. 

Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi, seluas tanah sebanyak madu adalah harta harapan.(Diksi/DN/KR)