Tingkatkan Kualitas Siswa SMK melalui Pengembangan Bakat dan Minat Berdasarkan Konsentrasi Keahlian
Jakarta, Ditjen Vokasi – Sebagai upaya meningkatkan kualitas siswa SMK melalui pengembangan kompetensi, bakat, dan minat peserta didik, melalui kanal YouTube-nya, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Sosialisasi Norma, Prosedur, Kriteria (NPK) Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik SMK (23-11-2023).
Pengembangan bakat dan minat peserta didik sangat erat hubungannya dengan proses pembelajaran di sekolah. Untuk dapat mengembangkan kompetensi dan karakter peserta didik perlu dilakukan sejak pemilihan konsentrasi keahlian agar kompetensi yang dipelajari sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didik.
Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, menyampaikan bahwa pada implementasi pengembangan bakat dan minat serta dalam rangka penjaminan mutu pendidikan SMK, Direktorat SMK menyusun Panduan Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik SMK melalui pemilihan konsentrasi keahlian dan pemilihan ekstrakurikuler. Penyusunan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik dalam memilih arah minat dan penyaluran bakat dalam proses pembelajaran kurikuler.
Pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik dari bakat dan minatnya, baik melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler menjadi penting dalam mendukung kecakapan hidup peserta didik. Selain itu, pengembangan bakat dan minat peserta didik SMK diharapkan dapat memberikan manfaat dalam persiapan karier untuk bekerja, berwirausaha, ataupun melanjutkan ke pendidikan tinggi setelah lulus dari SMK.
“Sosialisasi NPK ini tidak akan bermakna tanpa peran dan dukungan semua pihak. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberi arahan kepada penyelenggara pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan untuk menjadi Profil Pelajar Pancasila,” tutur Wardani.
Founder dari Essa Consulting, Rose Mini, menyampaikan bahwa manusia memiliki berbagai macam bakat dan minat. Di dalam diri manusia juga terdapat macam-macam bentuk kecerdasan. Setiap anak pasti memiliki kecerdasan atau berbakat, tetapi tidak setiap bakat yang dimiliki didukung oleh minat yang besar. Bakat yang telah dimiliki oleh seseorang perlu distimulasi agar dapat mencapai target yang diharapkan.
“Bakat dan minat bisa diidentifikasi sejak balita. Bakat dan minat akan padam jika tidak pernah disalurkan. Berikan kesempatan anak-anak untuk memunculkan bakat dan minatnya,” ucap Rose.
Senada dengan itu, Konseling Psikologi, Sri Kurniati, menuturkan bahwa selama ini bakat dan minat telah digunakan sebagai upaya peserta didik untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Asesmen yang dilakukan oleh sekolah akan memudahkan peserta didik menemukan bakat dan minatnya.
“Selain asesmen, seorang guru juga perlu mengobservasi siswa. Hal apa yang dapat membangun minat siswanya. Sekolah perlu meng create ekstrakurikuler yang sejalan dengan bakat dan minat siswa berdasarkan profil yang dibuat oleh sekolah,”
Sementara itu, Praktisi Pendidikan, Sugiarta, menuturkan bahwa tujuan dari pendidikan kejuruan ialah untuk membuat tamatan SMK lebih bermartabat dan berkualitas. Pelaku pendidikan perlu melakukan sosialisasi terkait konsentrasi keahlian kepada calon peserta didik.
“Dengan adanya sosialisasi dan promosi, anak-anak akan memiliki wawasan sebagai bekal untuk mereka memilih program keahlian. Sekolah ditekankan untuk memfasilitasi bukan memaksakan siswa,” ucap Sugiarta. (Aya/Cecep)