Tingkatkan Kompetensi Boga, Ditjen Pendidikan Vokasi Tumbuhkan Jiwa Wirausaha dengan Demo Masak
Depok, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi tidak hanya mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga seorang wirausaha. Dalam rangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan melalui penguatan kompetensi tata boga, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Demo Masak dengan tema ‘Tumbuhkan Jiwa Wirausaha dengan Memasak’.
Demo masak ini turut melibatkan Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti, dan Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), Nana Halim. Sesjen Suharti menampilkan teknik memasak pastri and bakery, sementara Nana membuat menu masakan nusantara keunggulan BBPPMPV Bispar.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, membuka kegiatan dengan memberikan pesan pentingnya unit kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki produk wirausaha.
“Kami mendorong satuan kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dan menyontohkan seperti apa itu kewirausahaan kepada satuan pendidikan vokasi,” pesan Dirjen Kiki.
Dirjen Kiki pun melanjutkan bahwa demo masak ini dapat menjadi upaya memperkenalkan kapasitas dan fasilitas yang ada di BBPPMPV Bispar kepada umum. Hal ini dapat mendorong kepercayaan masyarakat bagaimana pendidikan vokasi dapat berperan besar di bidang boga.
Dirjen Kiki menjelaskan, “Fasilitas yang bagus dan ahli-ahli yang hebat perlu diketahui oleh publik bahwa Kemendikbudristek memiliki sumber daya seperti ini.”
Selain itu, Dirjen Kiki pun mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang juga menyukseskan acara ini. Menurut Dirjen Kiki, demo masak dapat menjadi cara untuk mempererat silaturahmi dan menjaga kebersamaan.
Latih Kreativitas dan Kewirausahaan Siswa SMK
Pada sesi demo masak, Sesjen Suharti unjuk gigi dengan keahliannya di bidang bakeri. Dalam waktu kurang lebih tiga jam, Sesjen Suharti pun berhasil membuat olahan roti manis dan coklat-coklat cantik. Di sela-sela demo masaknya, Sesjen Suharti berpesan kepada para siswa SMK yang turut membantunya dalam mempersiapkan makanan.
“Bidang kuliner memiliki banyak potensi usaha dan siswa SMK harus jeli melihat peluang. Contohnya adalah coklat bon-bon ini yang dapat dijual saat acara seperti valentine,” pesan Sesjen Suharti.
Kegiatan demo masak ini pun menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan oleh siswa-siswi SMKN 2 Depok yang diundang oleh BBPPMPV Bispar. Adelia Syabila Qolbu, siswi kelas XI Program Keahlian Kuliner, SMKN 2 Depok, menyampaikan antusiasnya mengikuti kegiatan demo masak ini.
“Kegiatan ini menambah pengetahuan tentang kuliner. Saya dan teman-teman yang lain membantu membuat roti cinnamon roll dan kue sus,” ungkap Adelia.
Siswi yang memilih pendidikan vokasi (SMK, red) sejak awal tersebut memang bercita-cita menjadi wirausaha kuliner. Menurut Adelia, kegiatan ini dapat menambah ide usaha di bidang yang ia minati sekaligus melatih keterampilannya.
“Contohnya adalah ketika Bu Suharti menjelaskan bagaimana caranya membuat coklat bon-bon yang cantik dan menarik. Sebelumnya, di SMK saya belum pernah praktik membuatnya. Jadi, ikut ini ada hal baru yang saya coba,” jelas Adelia
Masih dalam kegiatan yang sama, Kepala BBPPMPV Bispar, Sabli, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya demo masak, tetapi juga memperkenalkan kuliner. Selain itu, kegiatan demo masak pun dapat mendorong siswa dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL).
Sabli menjelaskan, “Pendidikan vokasi di SMK melatih siswa untuk memiliki kompetensi. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengalaman mereka di bidang kuliner dan menjadi wirausaha.” (Zia/Cecep)