Terima Pesanan dan Sudah HAKI, SMKN 5 Sukoharjo Sukses Produksi Smart TV dan Laptop

Terima Pesanan dan Sudah HAKI, SMKN 5 Sukoharjo Sukses Produksi Smart TV dan Laptop

Sukoharjo, Ditjen Vokasi - Sebagai satuan pendidikan vokasi, sekolah menengah kejuruan (SMK) selalu memfasilitasi murid-muridnya untuk berinovasi. SMKN 5 Sukoharjo, Jawa Tengah, membuat gebrakan baru dalam dunia pendidikan vokasi dengan memproduksi Smart TV dan laptop. Hasil rakitan kedua barang elektronik tersebut hasil tangan murid Program Keahlian Teknik Jaringan. 


Dengan nama merek Gen-IT, teaching factory (Tefa) SMKN 5 Sukoharjo Program Keahlian Teknik Jaringan sudah menerima berbagai macam pesanan. Tak hanya itu, produk-produk dari Gen-IT juga sudah mendapatkan sertifikat merek di tahun 2022.


Selaku Kepala SMKN 5 Sukoharjo, Ari Kurniawati, menyebutkan bahwa Tefa ini sangat membantu kompetensi murid. Sebagai SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), SMKN 5 Sukoharjo juga bekerja sama dengan industri untuk peningkatan kualitas produksi Gen-IT. Ari pun mengungkapkan bahwa produk inovasi ini adalah komitmen SMK dalam menghadirkan SDM yang kompeten di bidang teknologi.


“Pasar kerja membutuhkan SDM yang profesional, dengan melatih murid dengan pembelajaran berstandar industri, maka setelah lulus mereka memiliki bekal dan siap kerja,” tutur Ari.


Bukti Produk SMK Berkelas Industri


Adanya Tefa di SMK mampu memberikan pengalaman yang nyata. Dengan proses kerja sesuai dengan SOP industri, murid mampu praktik dan belajar secara langsung. Hal itu dirasakan oleh Faiz Gilang Pratama, siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Jaringan. Memiliki ketertarikan di awal masuk SMK, ia pun mengasah kemampuannya agar kelak dapat bersaing di dunia kerja.


“Pembelajaran di SMK memberikan fasilitas untuk saya belajar banyak hal terlebih di bidang teknik jaringan,” ungkap Faiz mengawali cerita.


Faiz pun bergabung dengan unit produksi dan mendapatkan arahan untuk merakit berbagai produk, seperti laptop all in one dan smart TV. Mereka mulai merakit dari awal sampai akhir, bahkan juga instalasi windows dan software. Menurut Faiz, dengan pembelajaran berbasis projek, ia merasa bebas dalam memilih cara belajarnya. Hal tersebut senada dengan gerakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

 

Faiz menjelaskan, “Projek pembuatan produk Gen-IT ini sebagai cara saya belajar karena saya senang dengan gaya belajar praktik.”


Dalam satu tahun terakhir, sudah terdapat 12 pesanan produk Gen-IT yang dipesan oleh masyarakat dan rekan warga sekolah. Waluyo selaku Guru Program Keahlian Ototronik, menjelaskan bahwa kualitas produk ini juga tak sembarang karena unit produksi SMK bekerja sama dengan industri.


“Bahannya berasal dari CV Estima sebagai supplier dan PT Supertone Indonesia. Nanti ketika CV Estima dapat pesanan juga, maka yang merakit adalah siswa SMKN 5 Sukoharjo,” jelas Waluyo. 


Menurut Waluyo, cara ini sebagai bentuk kolaborasi SMK dengan industri. Selain itu juga dapat berpengaruh besar kepada murid karena materi dapat langsung diimplementasikan sehingga membuka wawasan untuk memiliki usaha secara mandiri setelah lulus. SMKN 5 Sukahorjo juga seringkali mengikuti kegiatan pameran, salah satunya adalah Business Matching 2024 di Solo Technopark pada awal Mei lalu. (Zia/Cecep)