SMKN 1 Ciomas: Gudangnya Para Juara Animasi
Ciomas, Ditjen Diksi - Berdiri sejak 2008, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Ciomas merupakan SMK yang memiliki empat jurusan, yaitu rekayasa perangkat lunak (RPL), animasi, teknik kendaraan ringan (TKR), teknik pengelasan (TPL), dan broadcasting. Namun tak disangka, beberapa tahun belakangan sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Laladon, Ciomas, ini kian tenar di kalangan milenial.
Hal tersebut tak lepas dari hasil karya animasi para siswanya yang menyabet beberapa penghargaan tingkat nasional. Misalnya karya animasi “Rempah” besutan M. Fathan Fadlurrahman yang menjadi Juara 1 Tingkat Nasional dalam Kompetisi Visualisasi yang diselenggarakan Kemendikbud pada awal tahun ini, dan Fakhri Muzakki Ramadhan yang beken di kalangan milenial karena karya film animasinya yang tampil bak karya animasi Hollywood Walt Disney, “Lilly the Little Hope”. Fakhri sendiri juga tercatat sempat menjuarai LKS animasi 3 dimensi tingkat nasional di Surakarta pada 2017.
Adapun yang teranyar adalah karya tiga alumninya, yakni Ibnu Royyim Abdul, Sayyid Hasaab Alfath ,dan Ibnu Harun, berupa game developer “Ginvo Studi” yang terpilih oleh Kemenparekraf RI untuk mewakili Indonesia dalam Gamescom 2020 pada 27-30 Agustus mendatang di Jerman. Gamescom 2020 adalah salah satu event tahunan terbesar yang mendatangkan lebih dari 300 ribu pengunjung setiap tahunnya. Namun, karena dunia masih dilanda pandemi Covid-19, gelaran akbar tersebut untuk tahun ini diadakan secara online.
Keberhasilan para siswa sekolah tersebut dalam meraih ragam prestasi memang bukan tanpa alasan. Misalnya untuk jurusan animasi, pihak sekolah kerap mendatangkan guru tamu dari industri guna mengikuti perkembangan bidang ini yang begitu pesat. Di antaranya, “Kami pernah mendatangkan Ronny Gani, salah satu animator Indonesia yang mengerjakan efek visual dan animasi film Avengers: Infinity War,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri SMKN 1 Ciomas Januar Ashari kepada tim laman dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kemendikbud.
Menurut Januar, guru-guru tamu dihadirkan pada kelas inspirasi maupun workshop. Hasilnya, para siswanya pun lebih percaya diri untuk masuk industri.
Seiring kebutuhan industri, pihak sekolah mengaku juga sudah menggandeng pihak industri guna menyesuaikan kurikulum. Bahkan, untuk jurusan animasi bisa dirombak hingga 80 persen. “Tapi, tidak mengubah struktur yang ditetapkan pemerintah. Yang kami ubah hanya konten,” terang Januar.
Selain itu, guru-guru sekolah juga dikirim belajar di industri selama beberapa bulan. “Beberapa program ‘link and match’ memang sudah kami jalankan,” ujar Januar.
Terlebih, semenjak hadirnya Ditjen Diksi, Januar mengakui SMK mempunyai semangat baru untuk melesat lebih maju lagi. Dirinya pun optimistis program “link and match” sampai “pernikahan massal” bisa dilakukan, dari sebelumnya sebatas MoU yang sekadar untuk memenuhi kebutuhan akreditasi. “Saya optimistis karena langsung bersentuhan dengan peserta didik,” tuturnya.
Selain terus mengkasilkan karya animasi, sekolah ini juga menerima jasa service untuk kendaraan bermotor sebagai salah satu penerapan praktik jurusan TKR. Adapun teknik pengelasan yang masih terbilang baru, pihak sekolah bekerja sama dengan Bukaka. “Semua teralis jendela di sekolah ini hasil dari praktik siswa pengelasan,” terang Januar.
Ke depan, pihak sekolah berjanji akan lebih meningkatkan kerja sama dengan industri terkait. “Alhamdulillah, kami terus bekerja sama sebanyak-banyaknya (dengan industri, red). Meski belum ‘nikah massal’ seperti yang diinginkan, namun ‘pendekatannya’ lebih giat dari sebelumnya,” pungkas Januar. (Diksi/AP/AS)