SMK Bangun Desa: SMKN 4 Kupang Berikan Pendampingan Ekonomi Kreatif pada 5 Desa di Kabupaten Kupang

SMK Bangun Desa: SMKN 4 Kupang Berikan Pendampingan Ekonomi Kreatif pada 5 Desa di Kabupaten Kupang

Kupang, Ditjen Vokasi – Keberhasilan sebuah pendidikan tidak hanya dapat diukur dari banyaknya peserta didik yang berprestasi, tetapi dapat dilihat pula dari segi kebermanfaatannya untuk masyarakat sekitar.


Kehadiran kaum intelektual dalam kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena dengan adanya sumbangsih ilmu dari mereka masyarakat bisa mengembangkan potensi yang dimiliki di daerah tempat tinggalnya. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh insan pendidikan untuk bisa hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah melalui program SMK Membangun Desa yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.


Program SMK Membangun Desa bertujuan untuk menciptakan terobosan dan mewujudkan sinergi antara SMK dan pemerintah desa sehingga diharapkan keberadaan SMK dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar.



SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu SMK yang telah mengimplementasikan program ini di wilayah Kupang. Terdapat lima desa di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang yang menjadi wilayah binaan dari SMKN 4 Kupang, antara lain Desa Otan, Desa Batuinan, Desa Letbaun, Desa Uiasa, dan Desa Hansisi. Kelima desa tersebut terpilih karena dirasa memiliki potensi yang sangat baik jika dikembangkan. 


“SMK Bangun Desa ini menjadi salah satu bentuk kebebasan dalam pelaksanaan Merdeka Belajar. Potensi yang ada di desa ini match dengan kompetensi yang dimiliki sekolah sehingga bisa dikolaborasikan dalam pembelajaran kontekstual melalui Kurikulum Merdeka,” ucap Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu.


Seperti yang kita ketahui NTT terkenal dengan salah satu daerah penghasil kain tenun. Guna mengembangkan potensi ini, SMKN 4 Kupang pun memberikan berbagai pelatihan untuk menunjang pengembangan produk ini seperti memperkenalkan produk ekonomi kreatif, pengembangan sentra tenun ikat Helong, pelatihan fotografi dan videografi, serta pelatihan bahasa Inggris dasar



Tidak hanya itu, SMKN 4 Kupang juga berkolaborasi dengan sepuluh kelompok tenun di NTT dengan menciptakan alat tenun yang berfungsi meningkatkan jumlah produksi kain tenun.


“Karena ini menyangkut daerah, ya kami tidak lupa menggandeng Dekranasda NTT, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan Yayasan Ume Daya Nusantara,” ucap Semi.


Kegiatan ini memberikan dampak yang baik untuk kedua belah pihak. Siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, menyenangkan, dan kasus dasar.


“Senang bisa ikut dalam kegiatan ini karena kita jadi bisa belajar berpikir kritis. Soalnya pas turun di lapangan pasti ada hal yang harus dihadapi sehingga kita dituntut untuk high order thinking skills melalui analisis potensi dan masalah di masyarakat dan mencarikan solusi untuk memecahkannya,” ucap siswa SMKN 4 Kupang, Angga Trunay.


Sementara itu, masyarakat desa pun menerima manfaat dari adanya pendampingan yang dilakukan oleh SMKN 4 Kupang salah satunya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.


“Hasil dan pembelajaran kolaborasi melalui program SMK Bangun Desa ini manfaatnya dapat kami rasakan, pertama kain tenun ikat bisa lebih dikenal dan akhirnya banyak yang membeli termasuk Dekranasda NTT juga. Kami berharap pendampingan ini akan terus berlangsung sehingga manfaatnya juga bisa lebih luas,” ucap Sekretaris Desa Letbaun, Imelda Kollo. (Aya/Cecep)