Program SMK Pusat Keunggulan Tingkatkan Inovasi Siswa SMKN 6 Yogyakarta
Jakarta, Ditjen Vokasi - Dalam rangka mewujudkan transformasi sekolah menengah kejuruan (SMK) bersama mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI), program SMK Pusat Keunggulan (PK) terbukti membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) SMKN 6 Yogyakarta.
SMKN 6 Yogyakarta merupakan salah satu penerima program SMK PK dengan kompetensi keahlian di bidang tata boga. Setelah ditetapkan menjadi SMK PK, SMKN 6 Yogyakarta mengalami perubahan yang signifikan. Sarana prasarana yang semakin meningkat, seperti adanya renovasi Gedung Edotel, di mana gedung tersebut sekarang menjadi tempat kolaborasi bagi siswa Jurusan Perhotelan dan Jurusan Tata Boga. Dampak lainnya adalah terkait penguatan sumber daya manusia (SDM), di mana program SMK PK dapat membuat proyek kolaborasi antara guru dengan siswa dan berjalan dengan lancar. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh Widuri Indah, salah satu staf Bidang Kurikulum, SMKN 6 Yogyakarta.
“Sejak adanya program SMK PK, SMKN 6 mengalami kenaikan yang signifikan, seperti di bidang sarana prasarana, penguatan SDM,” ucap Widuri.
Selain itu, adanya penyelarasan kurikulum dan teaching factory memberikan kemudahan bagi SMKN 6 Yogyakarta. SMKN 6 Yogyakarta melibatkan berbagai industri dalam proses pembelajarannya, antara lain Novotel, Horison, dan De Wave Spa. Pelibatan tersebut tidak hanya sekadar MoU untuk kegiatan PKL atau pembelajaran, tetapi mitra-mitra tersebut nantinya juga menyerap tenaga kerja lulusan dari SMKN 6 Yogyakarta.
Selain dengan pihak industri, SMKN 6 Yogyakarta juga bermitra dengan UMKM sektor kecil. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan kuliner sebagai sektor oleh-oleh di D.I. Yogyakarta. Program SMK PK juga membuat siswa menjadi semakin terampil karena mendapat pembelajaran real. Lebih dalam, Widuri menyampaikan bahwa dengan adanya program ini, siswa tidak hanya belajar simulasi yang hanya menghabiskan materi sehingga siswa lebih siap bekerja di dunia industri.
“Misal, kerja di coffee shop juga telah menerapkan sistem kasir layaknya mengunjungi coffee shop di luaran. Jadi, ketika anak akan masuk PKL di industri sudah tidak gagap teknologi,” terang Widuri.
Melalui program SMK PK, SMKN 6 Yogyakarta melahirkan inovasi yang dapat dinikmati oleh banyak pihak. Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan brownies dari tepung yang berbahan dasar porang. Bahan tersebut jarang sekali digunakan untuk bahan makanan. Siswa-siswi memanfaatkan kearifan lokal setempat, yakni tumbuhan porang dan menghasilkan brownies yang berbeda dari brownies lainnya.
Harapannya, brownies dari tepung porang dapat menjadi rujukan oleh-oleh yang diburu baik oleh wisatawan atau masyarakat setempat. Brownies ini dijual secara online dan offline di Knam Coffee Shop milik SMKN 6 Yogyakarta, yang mana siswa-siswinya lah yang menjadi pengelolanya dengan jumlah penjualan 175 pack dalam sehari. Selain brownies, siswa SMKN 6 Yogyakarta juga membuat catering yang telah dikenal oleh masyarakat umum sehingga mendatangkan pesanan atau job order nyata yang mana bermanfaat bagi peserta didik. (Ay/Nur Arifin)