Polman Bandung Dukung 50th Kerja Sama Indonesia-Swiss

Polman Bandung Dukung 50th Kerja Sama Indonesia-Swiss



Bandung, Ditjen Vokasi - Sejarah panjang Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung sudah menjadi bukti keeratan Indonesia dengan Swiss. Polman Bandung dahulu dikenal sebagai Politeknik Manufaktur Swiss yang di bawah naungan Institut Teknologi Bandung. Kini Polman Bandung telah semakin eksis di pendidikan vokasi Indonesia dalam bidang mekanik dan manufaktur.


Dalam rangka mengeratkan kerja sama Indonesia dengan Swiss, Polman Bandung mewujudkan agenda 50 tahun kerja sama kedua negara tersebut yang telah diselenggarakan sebelumnya pada Oktober 2022. Salah satunya adalah dengan kunjungan Duta Besar Swiss, Olivier Zehnder, ke kampus Polman Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (27-04-2023).


Kunjungan informal tersebut menjadi bentuk persiapan kunjungan Menteri Luar Negeri Pemerintah Federal Swiss pada tanggal 2 Agustus 2023. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, pun turut menyambut kedatangan Duta Besar Swiss.



“Polman ikut serta mempersiapkan pendidikan vokasi dan dibuktikan dengan menjadi benchmark untuk politeknik lainnya,” tutur Dirjen Kiki.


Dirjen Kiki juga berharap bahwa bentuk kerja sama yang sudah terjalin puluhan tahun dapat terus dilanjutkan melalui inovasi-inovasi lainnya, seperti program magang industri, terlebih dengan adanya dorongan dari Presiden Joko Widodo untuk menguatkan pendidikan vokasi di Indonesia.


Beriringan dengan Dirjen Kiki, Duta Besar Swiss, Olivier Zehnder, merasa bahwa poin penting dari bentuk kerja sama Indonesia-Swiss adalah melalui pendidikan vokasi. 


Olivier menegaskan, “Pendidikan vokasi menjadi poin penting untuk menciptakan SDM unggul dan menjadi program prioritas di kami.”


Menurut Olivier, pendidikan vokasi tersebut sangatlah penting karena dapat mendorong kebutuhan industri, khususnya di industri mekanik dan manufaktur. Untuk itulah, selama 20 tahun kerja sama Swiss dengan Polman Bandung, total investasi Swiss mencapai CHF 23,5 juta dan didukung oleh total 86 ahli teknik Swiss.


Dampak dari investasi tersebut sudah menjadikan Polman Bandung unggul dalam pembelajaran bidang manufaktur, teknik desain, otomasi mekanik, serta foundry. Polman Bandung juga diberikan kepercayaan oleh sebagian besar sektor swasta untuk membangun berbagai politeknik dan lembaga kejuruan di seluruh negeri. Contohnya adalah Politeknik Bangka Belitung, Akademi Teknik Soroako, Politeknik Industri Logam Morowali, dan lain-lain.


Dalam agenda tersebut juga, Polman Bandung memaparkan rencana pembangunan kampus 2 di Majalengka. Kampus 2 tersebut dicanangkan untuk mendukung area industri baru di Rebana Metropolitan. 


“Kampus 2 Polman menjadi langkah strategis untuk menghasilkan SDM berstandar industri dan peningkatan kualitas pendidikan,” tutur Direktur Polman Bandung, Mohammad Nurdin.


Untuk menunjang pengembangan kampus 2, Polman mencetuskan rencana akademik melalui tiga tahap, yaitu product development, material & process development, dan business development. Dengan luas lahan yang dibangun 30 ha, Polman Bandung siap menjadi kampus kelas dunia yang mengusung green dan smart concept.


Kunjungan Duta Besar Olivier pun ditutup dengan mengunjungi beberapa bengkel kerja yang ada di Polman, mulai dari bengkel manufaktur, pengecoran logam, otomasi dan mekatronika sampai dengan desain. Di bengkel itulah, menjadi bukti bahwa Polman Bandung memiliki pengalaman hebat dalam mengembangkan kerja sama industri pada pengembangan produk, pelatihan, dan jasa konsultasi. (Zia/Cecep)