Politani Pangkep Dorong Mahasiswa MTKP Kembangkan Jagung Cerdas Iklim untuk Swasembada Pangan
Pangkajene Kepulauan, Ditjen Vokasi - Dalam upaya mendukung pengembangan inovasi pangan berkelanjutan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep) mengadakan Kuliah Praktisi untuk mahasiswa Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan (MTKP). Acara ini berfokus pada pengembangan Jagung Cerdas Iklim Agroekosistem sebagai solusi menuju swasembada pangan Indonesia.
Dalam kegiatan yang dilakukan di Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Serealia, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tersebut, materi yang disampaikan mencoba mengelaborasi dua mata kuliah utama pada Prodi MTKP, yakni Ketahanan Pangan serta Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.
Kepala BPSI Tanaman Serealia, Amin Nur, menjelaskan bahwa interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan manajemen menjadi kunci untuk memahami adaptasi jagung terhadap lingkungan. Untuk itulah, mahasiswa didorong untuk menganalisis perbedaan antara potensi produksi dan hasil nyata di lapangan, yang sering kali disebabkan oleh kondisi biotik dan abiotik yang kurang optimal.
“Yield gap yang terjadi di tingkat petani, bahkan saat demplot penelitian, umumnya dipengaruhi oleh standar budi daya yang belum sepenuhnya sesuai,” ungkap Amin.
Ketua Prodi MTKP, Junaedi, menambahkan bahwa mahasiswa sangat terinspirasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait komoditas cerdas iklim ini. Dalam kunjungan lapangan, mereka melihat langsung metode persilangan dan perbanyakan tanaman yang dirancang untuk beradaptasi dengan lingkungan tertentu.
Mereka juga menyaksikan proses pengujian mutu benih di laboratorium dna tentunya ini memberikan wawasan tentang pengendalian kualitas benih sebagai langkah penting dalam mendukung swasembada pangan.
Direktur Politani Pangkep, Darmawan, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas dukungan BPSI Tanaman Serealia dalam memberikan informasi terkait pengujian mutu benih.
“Mahasiswa tidak hanya memahami teknis penyediaan benih bermutu, tetapi juga diharapkan mampu mengkaji dan memberikan solusi nyata untuk memastikan ketersediaan pangan secara berkelanjutan. Inovasi seperti ini adalah langkah penting menuju ketahanan pangan nasional,” ujar Darmawan.
Darmawan juga berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan tidak hanya sebagai bentuk kolaborasi akademis, tetapi juga sebagai kontribusi nyata terhadap pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Relevansi pengembangan komoditas cerdas iklim ini juga mendukung visi Politani Pangkep dalam menjadi pusat techno-agro-maritime yang unggul, dengan fokus pada inovasi yang memadukan teknologi, pertanian, dan kelautan untuk masa depan yang berkelanjutan. (Politani Pangkep/Nan/Cecep)