Perkuat Pendidikan SMK Bidang Perkapalan, Ikatan Alumni SMKN 3 Buduran Sidoarjo Gelar Sarasehan

Perkuat Pendidikan SMK Bidang Perkapalan, Ikatan Alumni SMKN 3 Buduran Sidoarjo Gelar Sarasehan

Sidoarjo, Ditjen Vokasi - Dalam rangka memperkuat peran sekolah menengah kejuruan (SMK), khususnya bidang perkapalan, Ikatan Alumni STM Perkapalan atau yang kini dikenal sebagai SMKN 3 Buduran Sidoarjo menggelar Sarasehan Nasional bertema “SMK Perkapalan sebagai Pondasi SDM Industri Maritim Menuju Indonesia Emas 2045”. Sarasehan ini diharapkan dapat mencari solusi untuk meningkatkan lulusan SMK bidang perkapalan. 


Sarasehan Nasional yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk para alumni STMN Perkapalan. Direktur SMK, Muhammad Yusro, juga menjadi salah satu peserta dalam Sarasehan tersebut. 


Soegeng Riyadi selaku Ketua Ikatan Alumni SMK 3 Buduran mengatakan bahwa inisiatif sarasehan nasional tersebut bermula dari adanya keresahan mengenai peran SMK Perkapalan yang dinilai cenderung terus menurun. Padahal, di sisi lain, Indonesia tengah dihadapkan pada penguatan sumber daya manusia (SDM) bidang kemaritiman untuk mengembangkan ekonomi berbasis maritim di Indonesia.


“Ada inisiatif dari kami (Ikatan Alumni SMK 3 Buduran Sidoarjo, red) untuk bagaimana meningkatkan kualitas lulusan SMK, khususnya SMK bidang perkapalan dan lebih khusus lagi adalah SMKN 3 Buduran,” kata Soegeng Riyadi.


Untuk itulah, lanjut Soegeng, melalui sarasehan nasional ini Ikatan Alumni SMK 3 Buduran berusaha untuk meningkatkan dan mengembalikan kualitas lulusan dengan menjaring berbagai sumbangsing pemikiran dari para alumni yang saat ini sudah banyak berkarya di berbagai bidang dan perusahaan. 


Acara Sarasehan Nasional, menurut Soegeng, juga menjadi ajang kolaborasi antaralumni untuk bersama-sama mewujudkan sekolah menjadi pencetak SDM berkemajuan di industri maritim menuju Indonesia Emas 2045.



Melalui acara ini, para alumni diajak untuk melihat kembali sejauh mana peran serta alumni dalam perkembangan sekolah. Sarasehan tersebut menyoroti sejumlah persoalan yang dinilai menjadi tantangan dalam menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi sesuai dengan kebutuhan industri maritim dan perkapalan, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satu yang menjadi sorotan adalah terkait dengan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik.


“Penerapan sistem zonasi sangat berpengaruh terhadap SDM yang dilahirkan. Dulu kita untuk melewati berbagai macam tahapan dan seleksi yang sulit untuk membentuk SDM yang berkualitas,” terang Soegeng yang juga menjabat sebagai Direktur PT Orela Shipyard ini.  


Muhammad Yusro selaku Direktur Sekolah Menengah Kejuruan menyampaikan bahwa SMKN 3 Buduran yang dulunya STM Perkapalan merupakan sekolah yang sangat dikenal karena prestasinya secara nasional dan menghasilkan lulusan yang hebat di bidang perkapalan. 


“Hari ini saya melihat bahwa lulusan SMKN 3 Buduran hadir bersama dalam kegiatan Sarasehan Nasional ini, sudah banyak yang menjadi orang hebat, seperti ada yang menjadi Direksi PT PAL, menjadi dosen di PTN dan PTS Jurusan Perkapalan, menjadi anggota dewan, menjadi direktur perusahaan swasta bidang perkapalan, dan banyak lagi alumni yang sukses,” kata Yusro.


Yusro sendiri menyambut baik kegiatan sarasehan ini yang dinilai sangat bermanfaat untuk menggali informasi terkait perkembangan industri perkapalan, kebutuhan tenaga kerja bidang perkapalan, serta peran serta alumni untuk mengembangkan jejaring kerja sama atau kemitraan bidang perkapalan. 


“Oleh karenanya, sudah saatnya alumni SMKN 3 Buduran atau STM Perkapalan untuk back to school dan membangun kembali kejayaan SMKN 3 Buduran agar kembali tampil menjadi sekolah favorit dan mencetak SDM perkapalan yang hebat,” Yusro menambahkan. 


Senada dengan Yusro, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Cahyo Harjo Prakoso, juga menilai SMK 3 Buduran perlu memperkuat kemitraan dengan industri maritim untuk melahirkan lulusan yang perkapalan yang mahir dan kompeten. Kemitraan tersebut dapat dibangun melalui kegiatan magang atau kerja praktik, seminar atau pelatihan, atau kerja sama projek dengan perusahaan maritim. (Direktorat SMK/Nan/Cecep)