Perjalanan Kopi: Dari Kebun Hingga menjadi Secangkir Kopi Penuh Cita Rasa
Jakarta, Ditjen Vokasi - Proses kopi dari kebun hingga akhirnya tersaji dalam secangkir kopi merupakan perjalanan yang cukup panjang. Proses tersebut adalah sebuah petualangan yang kompleks dan menarik karena dimulai dari tangan petani, roaster, sampai dengan tangan barista. Melalui pendidikan vokasi lah orang-orang di balik nikmatnya kopi hadir.
Pendidikan vokasi mengambil bagian untuk menciptakan secangkir kopi yang nikmat. Mulai dari petani kopi melalui bidang pertanian, bahkan menjadi roaster dan barista di bidang tata boga. Keahlian-keahlian tersebut dilatih melalui satuan pendidikan vokasi, baik jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi, maupun di lembaga kursus dan pelatihan (LKP).
Salah satu roaster asal Bandung, Steve B. Sulistyo, membagikan kisah perjalanan biji kopi. Steve juga turut berkontribusi dalam pembuatan mesin roasting Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung.
Berikut adalah tahap dari biji kopi menjadi secangkir gelas dengan beraroma nikmat.
Pemetikan biji kopi
Proses dimulai di kebun kopi, di mana petani kopi yang berpengalaman memilih biji kopi yang sudah matang untuk dipetik. Biji kopi yang matang biasanya berwarna merah cerah atau kuning. Tergantung pada jumlah produksi, proses pemetikan ini dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin pemetik.
Pengolahan biji kopi
Setelah dipetik, lapisan kulit dan daging buah kopi masih menutupi biji kopi. Tujuan proses pengolahan adalah untuk menghilangkan lapisan tersebut. Tahap ini adalah proses pascapanen. Ada dua metode pengolahan utama yaitu metode kering dan metode basah.
Metode kering (dry) menggunakan sinar matahari mengeringkan biji kopi secara alami. Proses ini dapat memberikan rasa yang berbeda dengan sentuhan buah-buahan. Sementara itu, metode basah (washed) merupakan biji kopi dicuci dan dikelupas dari lapisan kulit serta lendir buah kopi. Teknik ini cenderung menghasilkan kopi dengan keasaman yang lebih tinggi.
Roasting
Proses yang tak kalah penting dalam menghasilkan kopi yang berkualitas adalah roasting/pemagangan. Dengan menggunakan mesin roasting, cita rasa kopi di sini bisa mulai dibentuk. Seorang roaster dapat menyangrai biji kopi sampai mengeluarkan aroma melalui suhu yang tepat. Dari proses ini, biji kopi bisa diedarkan ke kedai kopi, toko, dan lain sebagainya.
Penggilingan
Setelah melakukan proses roasting, biji kopi bisa dilakukan penggilingan untuk menghasilkan bubuk kopi. Penggilingan ini mempengaruhi kehalusan bubuk kopi yang sesuai dengan metode penyeduhan yang akan digunakan. Setelah itu, kopi siap untuk dikemas dengan rapi dalam kemasan yang kedap udara untuk mempertahankan kesegaran.
Penyeduhan
Sekarang, biji kopi telah mencapai akhir perjalanannya dan siap untuk diseduh. Para barista dan pecinta kopi di seluruh dunia dapat menggunakan metode penyeduhan yang berbeda, seperti french press, pour-over, espresso, atau alat-alat lainnya. Proses penyeduhan yang tepat akan menghasilkan secangkir kopi yang nikmat dengan karakteristik rasa yang diinginkan.
Dari proses perjalanan kopi yang panjang itu, kamu jadi tahu bahwa yang sederhana kita nikmati ternyata berasal dari tindakan teliti yang tidak sederhana. Banyak tangan-tangan yang menciptakan cita rasa kopi hingga kamu bisa menikmatinya. (Zia/Cecep)