Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tekun Tenun dan Kriya Semarakkan HUT Ke-44 Dekranas
Surakarta, 14 Mei 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, menghadirkan stan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya Indonesia pada Pameran Hari Ulang Tahun Ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada 15 Mei 2024.
Berkolaborasi dengan Dekranas, PKW Tekun Tenun dan Kriya merupakan salah satu program prioritas pemerintah melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, yang bertujuan untuk menyiapkan para usahawan muda melalui pembekalan keahlian kerajinan tangan dan kekayaan budaya daerah mereka. Dijalankan sejak tahun 2020, program ini memberikan pengetahuan, keterampilan, dan modal usaha bagi anak-anak Indonesia sebagai bekal berwirausaha di bidang kerajinan tangan tenun dan kriya.
Dengan semangat Merdeka Belajar, PKW Tekun Tenun dan Kriya dapat mewujudkan pendidikan vokasi yang menyenangkan bagi para peserta didik sehingga mereka lebih suka belajar dan mengasah kompetensi mereka, serta kemudian berani untuk merintis jalan menjadi wirausaha baru.
Menyasar Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS), PKW Tekun Tenun dan Kriya tidak hanya telah menyiapkan ribuan wirausaha muda, program PKW Tekun Tenun dan Kriya juga turun berperan dalam pelestarian warisan budaya Indonesia berupa aneka wastra khas nusantara.
Di tahun kelimanya, PKW Tekun Tenun tidak hanya berkolaborasi dengan Dekranas/Dekranasda saja, tetapi juga Satuan Pendidikan SMK di bidang seni yang akan menampilkan karya-karya mereka dalam Pameran HUT Ke-44 Dekranas.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengungkapkan bahwa kegiatan kolaborasi ini tidak hanya menyiapkan peserta untuk memiliki keahlian dalam menghasilkan produk lokal, tetapi juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
“Sebagaimana kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Maka dari itu, pendidikan vokasi melalui program PKW Tekun Tenun dan Kriya turut menyiapkan wirausahawan muda yang mampu memiliki rintisan usaha berkelanjutan,” ucap Kiki, pada Selasa (14/5).
Lebih lanjut, Kiki mengatakan bahwa produk lokal Indonesia seperti tenun dan kriya adalah kekayaan bangsa yang sangat berharga. Selain memiliki keunikan tersendiri, tenun dan kriya Nusantara juga bernilai seni tinggi, sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Maka dari itu, pemerintah sangat berkomitmen untuk memfasilitasi generasi muda agar mencintai, menghargai dan bahkan mampu melestarikan kekayaan tersebut.
Program PKW Hadirkan Usahawan Muda
Berbagai cerita baik telah banyak muncul dari peserta didik dan alumni program PKW Tekun Tenun dan Kriya di berbagai daerah yang mendapatkan manfaat dari pembelajaran yang telah mereka lalui, salah satunya ialah Monika Situmorang. Monika adalah lulusan PKW Tekun Tenun dan Kriya tahun 2022 asal Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Monika mengatakan bahwa mengikuti program PKW Tekun Tenun dan Kriya adalah untuk mendapatkan ilmu. “Dalam 32 hari pembelajaran PKW di Dekranasda Parbaba, Samosir, saya telah mampu menenun sendiri, tidak perlu mengupah orang lain untuk mengajari saya. Dulu, saya selalu mengharapkan orang tua menghidupi kebutuhan saya setiap harinya. Sekarang, berkat menenun, saya sudah bisa menggantikannya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Monika yang telah memulai bisnisnya dengan nama Bamboo Tenun mengungkapkan bahwa saat ini dirinya sudah memiliki penghasilan yang lumayan. “Saya menerima pesanan setiap hari, sampai saya harus mempekerjakan saudara-saudara saya sebagai karyawan,” ujar Monika.
Tidak hanya itu, Monika mengungkapkan bahwa dirinya saat ini telah menyediakan tempat belajar tenun tanpa menerima upah dengan ikhlas. Monika berharap bahwa mereka yang tidak punya pekerjaan dapat merasakan bahwa menenun bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sementara itu, Aninda Risdianti, lulusan PKW tahun 2022 asal Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyampaikan bahwa keahliannya menenun didapatkan secara turun-temurun dari keluarganya. Ia menambahkan, setelah lulus SMA di Mengilok, Lombok Tengah, dirinya hanya memilik kemampuan menenun yang terbatas.
“Sampai akhirnya di tahun 2022, saya mendaftarkan diri menjadi peserta program PKW Tekun Tenun dan Kriya yang diadakan oleh Kemendikbudristek bekerja sama dengan Dekranas dan Dekarnasda NTB. Saya kini menjadi jauh lebih terampil menenun,” kata Aninda dengan bangga.
Aninda menambahkan, bahwa dirinya saat ini sudah berani mengkoordinir teman-teman peserta PKW angkatannya untuk menjadi wirausaha. “Sebagai penghasil tenun, Kami yang tergabung dalam kelompok munigarim dengan bimbingan Dekranasda NTB pun sudah mulai menjalin kerja sama dengan pihak lain,” tuturnya.
Pada pameran kali ini, stan Kemendikbudristek menampilkan karya peserta didik program PKW Tekun Tenun dan Kriya dari Provinsi Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat, serta karya 8 SMK yaitu SMKN 4 Kupang, SMKN 9 Surakarta, SMKN 1 Kalasan, SMKN 1 Dlinggo, SMKN 5 Yogyakarta, SMKN 2 Jepara, SMKN 5 Mataram, dan SMKN 1 Berastagi dipamerkan. Hasil karya yang dipamerkan menggambarkan kepiawaian para peserta didik yang telah mengikuti program PKW hasil kerja sama Kemendikbudristek dengan Dekranas.
Siaran Pers Kemendikbudristek Nomor: 171/sipers/A6/V/2024
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar