Menilik Pendidikan Vokasi Perhotelan sebagai Kunci Ekonomi Berkelanjutan

Menilik Pendidikan Vokasi Perhotelan sebagai Kunci Ekonomi Berkelanjutan

Bandar Lampung, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi bidang perhotelan turut berperan dalam mendukung ekonomi berkelanjutan. Sebagai satuan pendidikan vokasi, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) perhotelan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) kompeten dan berdaya saing di industri tersebut. 


Ellyana T. Gunawan, selaku Direktur LKP  Star International Hotel School, Bandar Lampung, Lampung, mengungkapkan bahwa sektor perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata yang menjadi salah satu kontributor utama bagi perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. Ia pun mengungkapkan melalui pendidikan vokasi perhotelan, kita dapat mencapai tiga tujuan penting dalam pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).


“Yakni SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur),” sebut Ellyana.


Kaitan Pendidikan Vokasi Perhotelan dengan SDG


Pendidikan vokasi memiliki keunggulan dalam hal relevansi terhadap kebutuhan industri. Di bidang perhotelan, kurikulum pendidikan vokasi dirancang secara khusus agar siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja.


“Hal ini sejalan dengan SDG 4, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan inklusif bagi semua orang,” jelas Ellyana.


Ellyana pun menambahkan bahwa satuan pendidikan vokasi bidang perhotelan membuka peluang bagi berbagai kalangan, termasuk mereka yang mungkin tidak melanjutkan pendidikan. Dengan biaya yang lebih terjangkau dan program yang terfokus, pendidikan vokasi dapat menjangkau lebih banyak individu, memberikan kesempatan untuk memperoleh keterampilan dan sertifikasi yang dapat meningkatkan karier mereka.


Tak hanya itu, pendidikan vokasi perhotelan berperan penting dalam memastikan tersedianya tenaga kerja yang terampil untuk mendukung industri ini. Lulusan pendidikan vokasi perhotelan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, seperti manajemen hotel, layanan tamu, tata boga, dan housekeeping. Lebih dari itu, pendidikan vokasi perhotelan juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.


Ellyana mengungkapkan, “Dengan keterampilan ini, lulusan mampu mengisi berbagai posisi dalam sektor perhotelan, mulai dari staf hingga manajer.”


Dari segi SDG 9, Jahmi D.M. Basri, selaku Pembina LKP Star International Hotel School, juga menambahkan bahwa pendidikan vokasi mendorong inovasi. Hal ini turut membantu menciptakan tenaga kerja yang adaptif dan siap menghadapi tantangan masa depan. 


“Dengan keterampilan yang terus diperbarui, lulusan pendidikan vokasi dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan industri perhotelan dan pariwisata, baik di skala nasional maupun global,” jelas Basri.


Dalam kesimpulannya, Basri mengungkapkan apabila pendidikan vokasi perhotelan bukan hanya tentang menghasilkan tenaga kerja, tetapi juga tentang membentuk pemimpin masa depan yang siap berkontribusi terhadap pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. 


“Dalam dunia yang terus berubah ini, investasi pada pendidikan vokasi adalah investasi pada masa depan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan,” tutup Basri. (LKP Star International Hotel School/Zia/Cecep)