Memanfaatkan Potensi Lokal, SMKN 1 Kedung Produksi Cokelat Sehat, Covika
Jepara, Ditjen Vokasi - Selain dikenal dengan sentra ukiran kayunya yang mendunia, Jepara rupanya menjadi salah satu kabupaten sentra komoditi kakao di Jawa Tengah. Sebagai bahan baku cokelat, komoditas kakao ini banyak dihasilkan dari perkebunan rakyat, swasta, maupun negara.
Memanfaatkan kakao sebagai potensi lokal Jepara, SMKN 1 Kedung, Jepara pun mengembangkan produk Covika. Covika merupakan singkatan dari Cokelat VCO SMK. Produk cokelat ini memang dibuat dari VCO dalam bentuk cokelat bar dengan rasa yang enak. Rasa cokelat Covika ini bahkan tidak kalah dengan produk cokelat bar yang selama ini sudah ada di pasaran.
“Kami memang ingin memanfaatkan potensi lokal berupa cokelat Jepara untuk dikembangkan sebagai produk unggulan sekolah sekaligus media belajar untuk siswa di Jurusan APHP,” kata Ketua Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMKN 1 Kedung, Putri Ratna Handayani, saat acara “Expo SMK Jepara Bisa” di Jepara, Jumat (28-04-2023).
SMKN 1 Kedung memang menjadi salah satu peserta pada gelaran Expo SMK Jepara Bisa yang berlangsung di SMKN 2 Jepara pada 28 April s.d. 4 Mei 2023. Acara yang diikuti oleh sekitar 28 SMK, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Jepara tersebut memang menyajikan produk-produk unggulan dari SMK-SMK yang ada di kota tersebut.
Pada acara tersebut, SMKN 1 Kedung sendiri membawa sejumlah produk unggulan yang merupakan produk dari program teaching factory (Tefa) Jurusan APHP. Selain cokelat, SMKN 1 Kedung juga membawa produk unggulan berupa virgin coconut oil (VCO), produk olahan jahe berupa minuman serbuk jahe, horok-horok instan yang merupakan makanan tradisional khas Jepara, dan berbagai produk lainnya.
Terkait dengan Covika, Putri menyebut jika produk cokelat tersebut telah berhasil menjadi finalis dan masuk dalam Lomba Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Pada lomba FIKSI 2021, kami masuk 10 besar,” kata Putri.
Produk cokelat Covika memang berbeda dengan cokelat umumnya. Seperti namanya, Covika menggunakan minyak kelapa murni atau VCO dalam proses produksinya. Penggunaan VCO inilah yang membuat Covika menjadi cokelat yang lebih sehat untuk dikonsumsi.
“Awalnya sebenarnya karena kami ingin bagaimana agar anak-anak mau mengonsumsi VCO. Nah, salah satu caranya dengan mencampurkannya ke dalam cokelat,” ujar Putri.
Untuk menjadi produk cokelat bar dengan rasa yang enak, Putri mengaku harus berkali-kali melakukan percobaan. Percobaan tersebut dilakukan bersama antara guru dan juga siswa. Dengan demikian, para siswa benar-benar bisa mengetahui keseluruhan proses dalam produksi cokelat bar tersebut.
“Ini menjadi bagian dari pembelajaran untuk para siswa juga,” kata Putri.
VCO yang digunakan dalam produk Covika sendiri juga merupakan produk unggulan dari Tefa APHP. Oleh karena itulah, bisa dibilang Covika menjadi produk yang tidak hanya inovatif karena mengganti lemak pengemulsi dengan VCO, tetapi juga kreatif dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki daerah dan juga sekolah.
Seperti halnya cokelat bar umumnya, Covika memiliki kemasan yang cukup cantik dengan harga yang sangat bersahabat. Cokelat ini juga sudah mendapatkan izin produksi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk pemasaran, saat ini Covika telah diproduksi dan dipasarkan untuk masyarakat umum melalui online. Pembeli juga bisa memesan langsung ke sekolah. Bahkan, saat ini peminat cokelat Covika ini tidak hanya datang dari wilayah Kedung atau Jepara saja, tetapi juga mulai merambah ke luar Jepara. (Nan/Cecep)