Memanfaatkan Potensi Lokal, Politani Payakumbuh Ciptakan Minuman Probiotik Kaya Manfaat untuk Atasi Stunting
Payakumbuh, Ditjen Vokasi - Memanfaatkan potensi tanaman buah naga yang banyak terdapat di Payakumbuh, Sumatera Barat, tim dosen Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh mengembangkan Albro Biofruit, yakni minuman probiotik dari dadih dan buah naga yang kaya manfaat untuk mencegah stunting.
Dadih atau ‘dadiah’ merupakan yogurt tradisional khas Minangkabau yang biasanya dibuat dari susu kerbau yang disimpan ke dalam wadah bambu. Bahan ini kemudian dicampur dengan buah naga yang tidak termanfaatkan saat masa panen. Selain menambah rasa dan nutrisi, buah naga tersebut juga menjadi zat pewarna alami bagi minuman probiotik ini.
Dosen Program Studi Teknologi Pangan, Politani Payakumbuh sekaligus inovator Albro Biofruit, Mutia Elida, mengatakan bahwa ide pengembangan minuman probiotik ini berasal dari potensi buah naga yang cukup tinggi. Menurutnya, Nagari Kapau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat merupakan daerah subur penghasil berbagai komoditas perkebunan. Salah satunya adalah buah naga.
Saat musim panen, lanjut Mutia, harga buah naga di Nagari Kapau dibanderol antara 14.000 sampai dengan 15.000 rupiah per kilogramnya. Akan tetapi, sekitar 25% dari hasil panen tersebut biasanya menjadi buah out off grade karena faktor alam seperti sinar matahari yang membuat buah naga terbelah maupun karena dimakan oleh burung.
“Nah, kami para dosen dari Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh berusaha menemukan solusi untuk menambah nilai ekonomis buah naga yang tidak termanfaatkan ini,” kata Mutia.
Pengembangan penelitian tentang minuman probiotik ini sendiri sudah dilakukan oleh Mutia dalam sejumlah rekan dosen lainnya sejak beberapa tahun lalu. Pembuatan starter probiotik dari dadih sebagai bahan baku minuman ternyata tidak lepas dari tantangan. Penyimpanan probiotik dalam waktu lama dapat menurunkan viabilitas sel-sel probiotik di dalamnya.
“Kita bekerja dengan mikroorganisme. Bakteri yang halus. Dari produksi pertama, ke produksi kedua, lalu ketiga kadang-kadang bisa terjadi pergeseran sifat. Khasiatnya untuk kesehatan bisa menurun. Jadi kami lakukan semacam enkapsulasi. Kami ikat dia, kami buat dalam bentuk bubble,” terang Mutia.
Enkapsulasi dengan metode ekstrusi dipilih oleh Mutia dan timnya untuk menjaga kualitas bakteri yang berasal dari dadih. Bakteri baik yang terjaga dalam bubble tersebut nantinya dapat disimpan selama satu tahun lamanya di suhu ruangan dan akan menjadi starter bakteri probiotik yang dapat diolah ke dalam bentuk minuman.
Teknologi enkapsulasi ini sebenarnya bukan barang baru bagi Politani Payakumbuh karena sudah dikembangkan sejak tahun 2012. Hak Kekayaan Intelektual atas produk ini pada tahun 2022 telah tercatat dengan judul ciptaan ‘Chemical Properties of Dragon Fruit Probiotic Drink Produced by Biocapsules Lactobacillus Paracasei Ssp. Paracasei MI.3 Isolated from “Dadih” Traditional Fermented Food West Sumatra’.
Minuman probiotik dari dadih dan buah naga ini ternyata dimanfaatkan juga untuk mengatasi masalah stunting pada anak-anak di Payakumbuh. Setidaknya ada lima kelurahan dengan laporan angka stunting dan penderita diare yang tinggi yang dipilih sebagai penerima sampel minuman ini. Hasilnya, anak-anak di daerah tersebut menyukai minuman ini karena rasanya yang enak dan warna yang menarik dari buah naga.
“Kami berikan minuman ini selama 3 bulan. Dua kali dalam seminggu. Sebelum diberikan kami melakukan penimbang terhadap berat badan anak. Setelah 3 bulan mengkonsumsi minuman, anak-anak itu ditimbang lagi. Ternyata ada peningkatan berat badan dan nafsu makan anak-anak,” kata Mutia.
Masih menurut Mutia, Albro Biofruit mengandung vitamin C, betalains, karotenoid, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Minuman ini juga berguna untuk memperlancar metabolisme karbohidrat dan menurunkan kolesterol dengan cara menjaga keseimbangan strain mikroflora usus.
Produk minuman ini diberi nama Albro Fruit karena buah naga yang didapat dari kelompok petani Al Barokah di Nagari Kapau. Albro Biofruit sudah dipasarkan melalui UMKM dan lokapasar. Kini, Politani Payakumbuh sedang mengembangkan penjajakan dengan mitra industri perusahaan produsen minuman di Tangerang. Rencananya akan dikembangkan produk sejenis Albro Biofruit menggunakan buah-buahan lain. (Yes/Nan/Cecep)