Mampu Gerakan Ekonomi, Poltekba Inisiasi KUBE Bisnis Kuliner untuk PKK di Balikpapan
Balikpapan, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) menginisiasi pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bisnis kuliner di kalangan penggerak PKK di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Langkah ini merupakan salah satu upaya Poltekba untuk mendorong lahirnya wirausahawan perempuan yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mendorong ekonomi.
Inisiator sekaligus ketua tim dalam kegiatan ini, Tuatul Mahfud, mengatakan bahwa program pendampingan masyarakat yang dilakukan ini tersebut menjadi bagian dari program Bina Desa yang dilakukan oleh Poltekba selama ini. Melalui program ini, Poltekba yang memang memiliki Jurusan Tata Boga sebagai salah satu jurusan favoritnya ini kemudian menginisiasi pembentukan KUBE bisnis kuliner yang melibatkan kader-kader PKK di Kecamatan Balikpapan Selatan.
“Kalau kita melihat hasil penelitian itu menunjukkan bahwa hampir 54 persen pelaku bisnis UMKM di Indonesia digerakkan oleh kaum perempuan. Ini artinya program Bina Desa ini sangat tepat untuk mendorong keterlibatan kader-kader PKK dalam aktivitas kewirausahaan,” Tuatul Mahfud.
Tidak hanya itu, lanjut Tuatul, program ini juga menjadi bentuk pemberdayaan terhadap perempuan. Melalui KUBE diharapkan perempuan ini memiliki kemandirian dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
“Mitra kami dalam program ini memang kami melibatkan kader-kader PKK karena seperti kita ketahui perempuan memiliki peran yang sangat besar, termasuk untuk mendorong ekonomi melalui kegiatan UMKM misalnya,” tambah Tuatul.
Melalui program ini, lanjut Tuatul, ia dan timnya ingin membentuk pola pikir kader PKK terkait dengan peran penting perempuan untuk terlibat dalam bisnis kuliner dan keterlibatan perempuan dalam kegiatan wirausaha yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Melalui program ini para kader PKK mendapat transfer knowledge mengenai produk-produk kuliner yang banyak berbasis pada potensi daerah, misalnya donat singkong dan bakpia singkong. Para peserta juga diajarkan tentang membuat thai tea yang bisa menjadi ide untuk membuka usaha.
“Dari program yang kami lakukan, para peserta menunjukkan peningkatan niatan berwirausaha dan melalui program ini juga memberikan penguatan penting mengenai bisnis kuliner berbasis kelompok,” ujat Tuatul. (Poltekba/Nan/Cecep)