Launching Aplikasi Sidia: Penghargaan Adiwiyata 2024 Siap Dibuka untuk Sekolah dan Pemda

Launching Aplikasi Sidia: Penghargaan Adiwiyata 2024 Siap Dibuka untuk Sekolah dan Pemda

Jakarta, Ditjen Vokasi – Perkembangan teknologi semakin mempercepat langkah dalam menjalankan berbagai program keberlanjutan, termasuk di bidang pendidikan dan lingkungan hidup. 


Gerakan Merdeka Belajar yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan program Sekolah Adiwiyata atau Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan dua gerakan yang saling berkesinambungan. 


Merdeka Belajar dan Sekolah Adiwiyata memiliki kesamaan mengedepankan pendidikan yang berfokus pada karakter termasuk peduli terhadap lingkungan. Implementasi Kurikulum Merdeka berbasis pendidikan karakter peduli lingkungan di Sekolah Adiwiyata membuat murid memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mengembangkan karakter peduli lingkungan. 



Dalam rangka implementasi pendidikan lingkungan hidup melalui Gerakan PBLHS serta dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional 2024, Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melaksanakan Webinar dengan tema “Bergerak Bersama Berbudaya Lingkungan di Era Digital” pada Selasa (07-05-2024). Pada kesempatan tersebut juga akan dilaksanakan launching Aplikasi Sidia 2024 dalam mendukung Gerakan PBLHS.


Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ade Palguna Ruteka, menyampaikan bahwa Gerakan PBLHS diharapkan berkontribusi terhadap target indeks perilaku masyarakat yang peduli dan berbudaya lingkungan, yakni sekitar 0,75 tahun 2030. Dengan berkembangnya teknologi digital diharapkan dapat mempercepat tingkat pemaparan aksi-aksi perilaku ramah lingkungan. 


Sistem Informasi Adiwiyata (Sidia) merupakan aplikasi untuk memantau Gerakan PBLHS dan sebagai alat dalam melakukan penilaian calon Sekolah Adiwiyata. Dengan aplikasi Sidia tersebut maka pelaksanaan pemantauan dan penilaian calon sekolah adiwiyata menjadi lebih mudah dan meringkas dalam waktu pemeriksaan. Sidia 2024 merupakan penyempurnaan dari Sidia terdahulu yang pertama kali diaplikasikan tahun 2022. Aplikasi Sidia memiliki beberapa fitur unggulan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna, baik dari kalangan sekolah maupun pemerintah daerah. Aplikasi Sidia 2024 hadir untuk memudahkan proses pengumpulan data dan monitoring terkait upaya-upaya keberlanjutan gerakan PBLHS di sekolah  dan  Pemda di seluruh Indonesia.


“Dengan penyempurnaan ini diharapkan akan memudahkan seluruh pihak yang berhubungan dengan dokumen gerakan PBLHS di seluruh sekolah. Pada kesempatan ini, saya mohon semua pihak kementerian/lembaga dapat menyosialisasikan penggunaan dan pemanfaatan Sidia 2024 dalam penerapan gerakan PBLHS,” ucap Ade. 


Sementara itu, Ketua Tim Kerja Publikasi dan Komunikasi, Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemendikbudristek, Noor Ilman Saputra, menyampaikan bahwa bukan hal mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar dan tugas sederhana untuk merubah perspektif proses pembelajaran. Kedua gerakan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian para pelajar terhadap lingkungan hidupnya. 


“Sekali lagi selamat atas peluncuran aplikasi Sidia 2024 sebagai inovasi dalam memberikan kemudahan keberlanjutan gerakan peduli dan budaya di lingkungan hidup baik pagi penanggung jawab daerah maupun satuan pendidikan,” ucap Noor Ilman.


Di tempat terpisah, Ketua Tim Kerja Bidang Kerja Sama, Pelayanan Umum, dan Humas, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Cecep Somantri, mengajak SMK-SMK untuk turut menggaungkan dan menyukseskan Gerakan PBLHS demi mencapai agenda besar 2030, yakni Sustainable Development Goals (SDGs).


Lebih lanjut, Cecep menambahkan bahwa program Technical Vocational Education and Training (TVET) yang digaungkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki peran penting dalam mengintegrasikan Education for Sustainable Development (ESD). Program ini menggabungkan keterampilan dan kompetensi praktis yang terkait dengan keberlanjutan, seperti teknologi energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan praktik ramah lingkungan. 

 

Cecep berharap,” SMK-SMK di seluruh Indonesia dapat berpartisipasi aktif mengikuti Gerakan PBLHS. Melalui program ini murid akan diajarkan terkait pelestarian lingkungan sehingga diharapkan mereka semakin sadar akan pentingnya menjaga alam demi mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan.”


Sebagai informasi, pada tahun 2024 terdapat dua jenis penghargaan Adiwiyata, yakni penghargaan Adiwiyata untuk sekolah dan penghargaan Adiwiyata untuk kepala daerah yang berhasil mendukung gerakan PBLHS di daerahnya. Pelaksanaan kegiatan penghargaan tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 52 Tahun 2019 jo Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata. (Aya/Cecep)