Komitmen INKA Group untuk Kemajuan SMK dan UMKM
Jakarta, Ditjen Vokasi - Industri Kereta Api (INKA) Group berkomitmen tinggi untuk tetap menjadi mitra dan berkolaborasi bersama sekolah menengah kejuruan (SMK) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko, PT INKA Multi Solusi (IMS), Heru Sulistiyo, ia merasakan ada banyak manfaat yang bisa diambil oleh industri dari kerja sama tersebut.
“Manfaat yang kami rasakan dari proses kerja sama ini adalah tersedianya tenaga kerja terampil yang mendukung INKA. Kemudian, ada peningkatan kualitas SDM untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar,” jelas Heru pada diskusi Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa hari lalu.
Heru menjelaskan lebih lanjut, tersedianya tenaga kerja terampil yang secara kompeten dan sesuai industri akan berdampak juga pada peningkatan kualitas UMKM yang dihasilkan. Bahkan pada tahun 2021-2022, pihaknya sudah melakukan transaksi dengan UMKM senilai Rp115 miliar yang berkolaborasi dengan SMK dan UMKM.
Salah satu contoh produk yang dihasilkan adalah Pertashop. INKA bekerja sama dengan Pertamina dan melibatkan SMK serta UMKM untuk membuat Pertashop di beberapa titik, dimulai dari proses pembuatan sampai dengan pemasarannya.
Selain itu, manfaat berikutnya dari kolaborasi ini adalah memperbesar peluang impor produk UMKM yang sudah berstandar industri. Hal tersebut terjadi karena siswa SMK juga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan demikian, semua itu dapat memacu pertumbuhan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Heru menambahkan bahwa proses kerja sama ini memudahkan proses rekrutmen di INKA. Sebelum adanya kerja sama ini, proses rekrutmen lebih panjang karena harus melatih lulusan SMK agar kinerjanya sesuai dengan kebutuhan industri. Namun, saat ini kompetensi lulusan dan produk yang dihasilkan sudah sesuai standar industri.
Dia menceritakan contoh SMK yang sudah bekerja sama dengan INKA Group sejak lama adalah SMK PGRI 1 Mejayan. SMK PGRI 1 Mejayan merupakan salah satu SMK di wilayah Jawa Timur yang mendapatkan bantuan program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek. SMK tersebut harus menggandeng dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam pelaksanaan programnya.
“Bagi kami, SMK PGRI 1 Mejayan sudah menjadi bagian dari industri INKA. Kami sudah berkolaborasi sejak 2017 dan tak sedikit lulusan SMK PGRI 1 Mejayan yang sudah bekerja dengan kami,” ujar Heru.
Menurut Heru, industri tidak akan maksimal jika tidak memiliki support team dan SDM yang terampil. Dia berharap, SMK PGRI 1 Mejayan menjadi pelopor bagi SMK-SMK di wilayah Jawa Timur untuk meningkatkan perekonomian di lingkungan sekitar.
Sebagai informasi tambahan, bentuk kolaborasi lainnya antara INKA dengan SMK PGRI 1 Mejayan adalah menyediakan reefer container sebagai tempat usaha untuk UMKM. Saat ini sudah tercatat 72 desa di Kabupaten Madiun yang akan bekerja sama dan 68 desa yang sudah dibina. Lalu, target untuk tahun ini adalah 100 titik container dengan sistem berbasis tablet. (Zi/Cecep Somantri)