Kenali Pijat Tradisional Indonesia, Inilah Perbedaan Javanese dan Balinese Massage

Kenali Pijat Tradisional Indonesia, Inilah Perbedaan Javanese dan Balinese Massage

Gianyar, Ditjen Vokasi - Selain memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, Indonesia pun mempunyai beragam budaya di setiap daerah. Salah satunya adalah pijat tradisional. Beberapa pijat yang sangat populer adalah javanese dan balinese massage


Kedua jenis pijat tersebut merupakan keterampilan yang dapat dikuasai melalui pendidikan vokasi, tak terkecuali di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan turut menghadirkan terapis kompeten yang menguasai kedua pijatan tradisional. Salah satu LKP yang memfasilitasi peserta didik menjadi terapis adalah LKP Bali Saraswati Spa Academy (BSSA), Gianyar, Bali. 


Ni Iluh Santini selaku instruktur LKP BSSA yang telah berpengalaman dalam bidang spa dan massage membagikan perbedaan javanese dan balinese. Ia pun pernah mengikuti program Upskilling dan Reskilling untuk Instruktur Berbasis Magang di Industri yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPMPV Bispar), Kota Depok, Jawa Barat.


“Jika dilihat dari namanya, balinese massage berasal dari Bali, sementara javanese merupakan pijatan khas Jawa. Kita bisa lihat dari tiga perbedaan, yaitu teknik, fungsi, dan penggunaan minyak,” ungkap Iluh.


Penasaran seperti apa penjelasan perbedaannya? Berikut adalah perbedaan javanese dan balinese massage.


  1. Teknik Pijat

Berdasarkan penjelasan Iluh, javanese massage dikenal dengan sebutan ‘urut’ yang menggunakan ibu jari dan jari-jari tangan serta selalu diawali dengan peregangan atau stretching, tekanannya keras dan kencang. Sementara itu, teknik balinese massage menggunakan gabungan dari penekanan/pressure dengan telapak tangan kemudian ibu jari.


  1. Fungsi Pijat

Walaupun sama-sama agar meringankan badan, tujuan utama kedua pijat tersebut cukup berbeda. Javanese massage berfungsi untuk melemaskan otot-otot yang tegang di bagian jaringan otot bagian dalam sehingga perawatan yg lebih nyaman, sedangkan balinese massage adalah melancarkan peredaran darah dan relaksasi.


  1. Penggunaan Minyak

Perbedaan selanjutnya antara javanese dan balinese massage adalah penggunaan minyak. Menurut Iluh, rata-rata pijatan khas jawa menggunakan hot oil atau minyak hangat. Hot oil javanese biasanya dibuat dengan bahan herbal, seperti jahe dan cengkeh atau kebanyakan juga sekarang memakai minyak GPU sebagai minyak urut. Cukup berbeda dengan balinese massage yang menggunakan minyak esensial aromaterapi. 


Itulah perbedaan utama antara javanese dan balinese massage. Kedua pijatan tradisional tersebut merupakan kekayaan budaya Indonesia turun temurun yang patut dilestarikan. Dengan mengetahui dan memahami pijatan tersebut melalui kursus dan pelatihan, kamu juga turut menjaga khazanah budaya Indonesia. (Zia/Cecep)