Kembangkan Potensi Wilayah di Masa Depan, Kolaborasi Mitras DUDI dengan PTPPV Lampung dan Bengkulu

Kembangkan Potensi Wilayah di Masa Depan, Kolaborasi Mitras DUDI dengan PTPPV Lampung dan Bengkulu

Lampung, Ditjen Vokasi - Kebutuhan tenaga kerja di masa depan menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Namun, hal ini pun akan membawa peluang baru. Pendidikan vokasi menjawab tantangan tersebut dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai perkembangan zaman.


Berdasarkan latar belakang tersebut, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mengambil langkah progresif. Berkolaborasi dengan tim konsorsium Pusat Teknologi Pengembangan Produk Vokasi (PTPPV) Provinsi Lampung dan Bengkulu, Mitras DUDI menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemetaan Ketenagakerjaan Masa Depan” menggunakan survei Future of Work (FoW) berbasis potensi wilayah. 


FGD ini dihadiri oleh berbagai mitra dari sektor industri dan usaha. Tim Pakar Mitras DUDI, Adil Basuki Ahza, secara khusus membahas pemetaan kebutuhan tenaga kerja di masa depan sejalan dengan progres dan pencapaian Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. 

“Kajian future of works memperlihatkan bahwa dunia kerja sudah berubah. Banyak keterampilan di bidang teknologi yang sangat dibutuhkan di pasar kerja,” ungkap Adil. 

Adil pun menjelaskan lebih lanjut bahwa artificial intelligence (AI) dan otomasi industri akan menjadi poin penting di dunia kerja masa depan. Saat ini, tantangan tersebut pun sudah mulai terlihat di berbagai industri manufaktur dan bahkan agrikultur. 


Direktur Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Sarono, menyambut baik kolaborasi dalam FGD ini. Ia menyoroti urgensi pemahaman terhadap dinamika perubahan di pasar kerja, terutama dengan laju perkembangan teknologi yang semakin cepat. Ia mengungkapkan bahwa FGD ini merupakan langkah proaktif dalam memastikan bahwa pendidikan vokasi dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan dunia industri.

“Kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah akan membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi yang berkelanjutan,” pesan Sarono dalam paparannya. 

Melalui kemitraan ini akan menjadi strategi yang ampuh dalam mempersiapkan ketenagakerjaan di masa yang akan datang, khususnya dengan berbasis potensi daerah. Di Lampung dan Bengkulu, terdapat potensi alam yang luar biasa dan perlu dikembangkan lebih lanjut dengan berbasis teknologi. 

“Mari kita bersama-sama menjadikan pendidikan vokasi sebagai tulang punggung pembangunan bangsa yang berkelanjutan,” pungkas Sarono. (Polinela/Zia/Cecep)