Kembangkan Minimarket hingga Bisnis Digital, ‘SMK Bisa!’

Kembangkan Minimarket hingga Bisnis Digital, ‘SMK Bisa!’

Cirebon, Ditjen Diksi - Perkembangan zaman yang membuat banyak transformasi digital, membuat SMKS Manbaul Ulum, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, juga turut mengembangkan implementasi pembelajaran, khususnya jurusan Bisnis Manajemen dengan merambah bisnis digital.

 

Kepala Jurusan Bisnis Manajemen Andri Sugandi menuturkan, pengembangan kompetensi peserta didik secara nyata dilakukan dengan mendirikan minimarket sebagai wadah bagi peserta didik untuk mengimplementasi pembelajaran.

 

Minimarket ini didirikan untuk pembelajaran siswa. Ini merupakan teaching factory. Ke depannya, tidak hanya membuka toko offline, tapi kita juga akan merambah ke digital marketing untuk pemasaran secara online,” tuturnya.

 

Andri menambahkan, sebagai bentuk simulasi dalam mengembangkan bisnis digital, maka peserta didik diwajibkan untuk memiliki domain website serta mengelola website yang dijadikan sebagai media dalam memasarkan produk-produk secara daring.

 

“Siswa ini kami wajibkan untuk punya domain (dot) online agar mereka bisa mengimplementasi dan mengoperasikan secara nyata bisnis digital melalui website,” tambah Andri.

 

Lebih lanjut, Andri menyampaikan kolaborasi juga dilakukan dari berbagai jurusan yang ada di SMKS Manbaul Ulum dalam mengembangkan bisnis digital yang akan dikembangkan sebagai teaching factory.

 

“Kolaborasi adalah kunci. Maka dari itu, kami menjalin kolaborasi dengan jurusan lainnya. Seperti jurusan multimedia yang butuh foto produk dan pembuatan video, kemudian jurusan lain juga dilibatkan untuk mengembangkan bisnis digital ini,” ungkapnya.

 

Kepala SMKS Manbaul Ulum Hasan Al Banna menambahkan, kolaborasi yang dilakukan dengan menggandeng dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA) merupakan sebuah kunci dalam mengembangkan kompetensi peserta didik.

 

“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar, seperti Yogya Group, bahkan ada kelas binaan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Kemudian ada kelas industri dengan Axio dan dua perusahaan lainnya,” ujar Hasan.

 

Hasan berharap, dengan kolaborasi yang dilakukan oleh stakeholder dapat mengimbas pada penguatan kompetensi peserta didik agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta mampu berdaya saing global. (Diksi/Tan/AP/NA)