Kembangkan Kreativitas, Siswa SMKN 2 Payakumbuh Ciptakan Alat Penjinak Sapi
Payakumbuh, Ditjen Vokasi – Wujud dari keberhasilan sebuah pendidikan di antaranya dapat dilihat ketika para siswanya mampu menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Saat ini sudah banyak inovasi yang dihasilkan oleh peserta didik di Indonesia, tak terkecuali siswa SMK.
Melalui kegiatan pembelajaran berbasis produk atau teaching factory (Tefa), siswa SMKN 2 Payakumbuh, Sumatra Barat berkesempatan untuk mengaplikasikan seluruh ide kreatifnya sehingga menghasilkan produk baru dan pastinya bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Salah satu produk unggulan yang dihasilkan oleh siswa SMKN 2 Payakumbuh ialah alat penjinak sapi.
Ide pembuatan alat penjinak sapi ini terbesit ketika para siswa dan guru menonton penggunaan alat penjinak sapi dari sebuah tayangan. Merasa alat penjinak yang ada di tayangan ini masih kurang sempurna akhirnya para siswa didampingi para guru pun membuat alat penjinak sapi dengan memberikan inovasi berupa penambahan perebah pada alat ini.
“Alat yang kita buat ini dimodifikasi dengan menambahkan roda yang bisa dicabut dan dipindahkan, serta penambahan perebah yang banyak sehingga akan memudahkan dalam mobilitas alatnya dan penggunaannya,” ucap Guru Jurusan Teknik Pengelasan, SMKN 2 Payakumbuh, Ihwan Suhadi.
Pembuatan satu alat penjinak sapi ini dikerjakan oleh empat siswa dengan jurusan yang berbeda, seperti Jurusan Teknik Permesinan dan Jurusan Pengelasan. Proses ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu hingga alat benar-benar selesai.
“Alat ini dirasa perlu untuk diciptakan karena dapat membantu masyarakat dalam proses penyembelihan sapi,” ucap siswa Jurusan Teknik Pemesinan, Gestio Andryas.
Alat penjinak sapi karya siswa SMKN 2 Payakumbuh sudah dijual untuk masyarakat umum. Harganya pun cukup terjangkau karena untuk satu alat penjinak sapi dengan dua perebah dipatok dengan harga 7 juta. Saat ini sekolah sedang mengupayakan untuk mendaftarkan HAKI karya ini agar bisa paten dan lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga pembeli atau konsumennya pun bisa lebih luas jangkauannya.
Melalui kegiatan Tefa ini, siswa SMKN 2 Payakumbuh banyak mendapatkan pelajaran yang belum didapatkan saat pelajaran di kelas. Semua pengalaman ini pastinya akan menjadi bekal untuk siswa ketika nanti mereka sudah lulus dari bangku sekolah.
“Dari sini kita belajar kerja sama, apalagi yang membuat alat ini kan tidak hanya berasal dari satu jurusan saja, tetapi banyak jurusan. Kami harus bisa beradaptasi dan berkolaborasi dengan baik. Selain itu kita juga belajar tentang ketelitian agar bisa menghasilkan alat yang sempurna,” ucap Andryas.
Kepala SMKN 2 Payakumbuh, Dalius berharap ke depannya para siswa SMKN 2 Payakumbuh bisa menghasilkan karya-karya yang lebih baik dan inovatif lagi agar manfaat keberadaan dari SMK bisa lebih terasa di masyarakat.
“Kita selalu berupaya untuk menghasilkan yang terbaik. Kita juga selalu menanamkan kepada siswa agar jangan takut untuk berkreasi menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai manfaat karena dari kebermanfaatan yang nantinya membawa kita ke jalan kesuksesan,” ucap Dalius. (Aya/Cecep)