Kembangkan Greenhouse, SMKN 1 Simpang Hilir Hasilkan Buah Melon Berkualitas

Kembangkan Greenhouse, SMKN 1 Simpang Hilir Hasilkan Buah Melon Berkualitas

Kayong Barat, Ditjen Vokasi – Berbicara mengenai teknologi saat ini telah banyak jenis teknologi yang merambah masuk ke kehidupan manusia salah satunya teknologi pada bidang pertanian.


Pernahkah kalian mendengar istilah green house? Greenhouse adalah jenis bangunan yang menyerupai kabin mini dan memiliki fungsi untuk melindungi tanaman dari cuaca ekstrem yang tak menentu serta kandungan bahan kimia berbahaya dari udara sekitar. 


Teknologi greenhouse sangat cocok diterapkan di daerah tropis seperti di Indonesia. Penggunaan teknologi ini memiliki banyak manfaat di antaranya ialah produksi dapat dilakukan sepanjang tahun dan tanaman lebih sehat. Hal ini karena struktur greenhouse di daerah tropis sering menggunakan sisinya untuk melindungi dan mengontrol suhu dengan menggunakan ventilasi alamiah maupun terkontrol dengan dilapisi jala (screens) yang mampu mengurangi serangan serangga dan hama.


SMKN 1 Simpang Hilir, Kayong Barat, Kalimantan Barat merupakan salah salah satu sekolah yang telah menerapkan teknologi greenhouse pada pembelajaran di sekolahnya. Dalam mengembangkan greenhouse-nya, SMKN 1 Simpang Hilir menggandeng beberapa industri salah satunya ialah Green Cempaka Farm.



Berbagai tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan ditanam oleh siswa pada greenhouse SMKN 1 Simpang Hilir. Salah satu produk pertanian unggulan yang dihasilkan oleh SMKN 1 Simpang Hilir ialah buah melon.


“Kebetulan salah satu teaching factory (Tefa) yang kami kembangkan di sekolah adalah pengembangan tanaman melon. Dari kegiatan ini kami mencoba untuk memberikan pengetahuan dan membekali siswa kami bagaimana menjadi petani modern dengan membudidayakan melon di dalam greenhouse,” ucap Kepala SMKN 1 Simpang Hilir, Isjuandi. 


Greenhouse yang dimiliki oleh SMKN 1 Simpang Hilir berukuran 16 m x 27 m dan mampu menghasilkan buah melon sebanyak 1,2 ton dalam sekali panen. Dalam menghasilkan buah melon yang benar-benar matang sempurna dibutuhkan waktu hingga 90 hari. Proses ini dimulai dari persiapan, pembibitan, perawatan, hingga masa panen. Buah melon yang telah dipanen kemudian dipasarkan langsung oleh industri mitra. 


Pengembangan Tefa buah melon melalui greenhouse di SMKN 1 Simpang Hilir tidak hanya membawa manfaat untuk sekolah tetapi pihak industri mitra pun merasakan manfaatnya.


Perwakilan dari Green Cempaka Farm, Faisal menuturkan bahwa adanya kerja sama dengan SMKN 1 Simpang Hilir membantu industrinya dalam memperoleh buah melon berkualitas sehingga mereka bisa memenuhi permintaan pasar akan buah melon.



“Sangat membantu kami tentunya karena kan melon-melon yang mereka tanam di greenhouse ini kualitasnya lebih baik. Saat ini juga para konsumen sedang ramai mencari buah-buahan organik sehingga untuk pemasaran pun tidak terlalu sulit,” ucap Faisal. 


Sementara itu, Dimas Ario, siswa Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, menuturkan bahwa adanya kegiatan tanaman melon di dalam greenhouse menjadi pengalaman tersendiri karena kebanyakan dari masyarakat ketika membudidayakan tanaman masih menggunakan lahan terbuka.


“Pikiran kita tentang dunia pertanian menjadi lebih terbuka ya. Kita juga lebih tertantang untuk bisa menjadi petani milenial yang sukses di saat generasi muda yang lain enggan menggeluti dunia pertanian,” ucap Dimas. (Aya/Cecep)