Jamuasik: Solusi Tingkatkan Kualitas Pertumbuhan Ikan dan Udang ala Guru Vokasi

Jamuasik: Solusi Tingkatkan Kualitas Pertumbuhan Ikan dan Udang ala Guru Vokasi

Gowa, Ditjen Vokasi - Kebutuhan pakan yang berkualitas untuk ikan ataupun udang menjadi kunci penting untuk pertumbuhan. Kandungan nutrisi yang baik akan berdampak pada kualitas ikan dan udang saat panen. Itulah yang menjadi latar belakang Ery Saptarini, guru SMKN 1 Suboh, Situbondo yang mengembangkan produk ‘Jamuasik’ (jamu, asam amino, dan probiotik).


Ery merupakan alumni program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi di Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) 2023. Ia mengikuti kelas pelatihan pembesaran udang menggunakan sistem milenial shrimp farm


Dari produk tersebut, Ery pun berhasil mengikuti kesempatan Gelar Karya BPPMPV KPTK 2023 tanggal 5-6 Desember 2023. Pameran gelar Karya BPPMPV KPTK 2023 sebelumnya telah melalui proses kurasi dan menghasilkan 31 booth bidang keahlian. 


“Saya mendapat ilmu baru melalui pelatihan program tersebut dan mengembangkan produk Jamuasik, yaitu suplemen pakan ikan dan udang. Alhamdulillah, dapat mengikuti gelar karya secara nasional ini,” ungkap Ery pada pameran tanggal 5 Desember 2023.


Berdasarkan tujuannya, Ery menjelaskan bahwa Jamuasik bertujuan untuk memberikan alternatif suplemen yang dapat digunakan petani ikan dan udang dengan harga yang kompetitif. Penggunaan suplemen pakan yang tepat diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan ikan/udang dan meningkatkan produktivitas budi daya.


Ery menjelaskan mengenai keunggulan Jamuasik, “Produk ini lebih praktis dan mengandung sumber nutrisi dari biomassa cacing lumbricus rubellus yang tidak diragukan lagi kualitas nutrisinya.”


3 in 1 yang Bikin Ikan dan Udang Bahagia


Tak seperti pakan lainnya, produk Jamuasik ini mengandung tiga bahan pilihan yang dapat membantu pertumbuhan ikan dan udang. Bahan pertama yang digunakan adalah jamu yang dipilih dari daun dan biji pepaya. Kandungan dari bahan tersebut berkhasiat sebagai stimulan peningkatan daya tahan tubuh ikan/udang. Dengan begitu ikan/udang dapat bertahan pada cuaca ekstrem maupun serangan penyakit.


Selain itu, produk ini pun menggunakan bahan dasar cacing lumbricus rubellus yang mengandung protein tinggi dengan kandungan asam amino yang lengkap, mulai dari valin, histidin, triptofan, isoleusin, dan fenilalanin.


Tak hanya mengandung protein tinggi, Jamuasik ini pun menambahkan bahan biang probiotik. Probiotik ini mengandung bakteri Lactobacillus yang membantu menguraikan makanan sehingga mudah diserap oleh sistem pencernaan ikan dan udang.


“Jamuasik ini merupakan suplemen dengan bahan baku lokal yang relatif murah menjadikan usaha budidaya ikan dan udang makin menguntungkan,” ungkap Ery.


Ery pun sudah mengaplikasikan pembuatan produk Jamuasik ini kepada siswa di kelas, khususnya Jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut (APPL).


Ery menjelaskan, “Pembuatan produk dilakukan oleh guru dan siswa kelas XII. Lalu aplikasi di lapangan dilakukan di kolam teaching factory (Tefa) sekolah sekaligus petani budi daya.”


Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa produk tersebut telah sukses memperlihatkan pertumbuhan ikan lele. Dalam waktu 30 hari melakukan uji biologis, ikan lele yang menggunakan Jamuasik berhasil tumbuh lebih besar sekitar 15 cm dibandingkan tanpa Jamuasik yang hanya mencapai 8 cm. Selain itu berat yang dihasilkan menggunakan Jamuasik pun mencapai 65 gram dibandingkan tanpa Jamuasik yang merupakan 45 cm. 


Dari produk yang telah dihasilkan guru vokasi membuktikan bahwa kualitas inovasi untuk budi daya perikanan pun tak bisa dipandang sebelah mata. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui unit teknis yaitu BPPMPV KPTK pun terus berkomitmen memberikan pelatihan kepada guru sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi. (Zia/Cecep)