Jadi Indikator Kualitas Pendidikan Vokasi, ŠKODA Puas Atas Kinerja Mahasiswa Vokasi Indonesia
Jakarta, Ditjen Vokasi - Perusahaan transportasi terkemuka Eropa, ŠKODA Transportation mengapresiasi program magang luar negeri serta kinerja mahasiswa vokasi Indonesia yang tengah melakukan magang di perusahaan tersebut. Sebagai pilot project, kesuksesan program magang luar negeri di ŠKODA Transportation menjadi salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
Apresiasi skoda tersebut sampaikan oleh HR Manager ŠKODA, Vlastimil Václavík, saat berkunjung ke kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Senin(4 Maret 2024). Václavík yang didampingi oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Ceko untuk Indonesia dan juga Heru Dewanto dari Markija tersebut bahkan menyampaikan keinginan dari pihak Skoda untuk melanjutkan dan mengembangkan peluang kerja sama lainnya.
Menurut Václavík, ŠKODA Transportation memiliki serangkaian aktivitas yang luas untuk mendukung pendidikan dan pengembangan kompetensi para mahasiswa dengan fokus khusus pada bidang teknik dan bidang terkait. Sebagai salah satu industri transportasi terbesar di Eropa Timur, ŠKODA mengaku senang dengan mahasiswa vokasi yang telah datang ke ŠKODA dan bertugas di proyek nyata di mana mereka telah berkontribusi dan bekerja bersama karyawan perusahaan tersebut.
“Mereka bekerja dan belajar sehingga setelah mereka pulang, mereka tidak hanya membawa uang, tetapi juga membawa pengalaman dan ilmu untuk karier mereka,” kata Václavík.
Saat ini ada sekitar 300 mahasiswa vokasi yang tengah melakukan magang di perusahaan transportasi yang memproduksi trem, kendaraan, dan sebagainya. Mereka datang secara bertahap dari sejumlah politeknik di Indonesia, seperti Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan sebagainya.
Para mahasiswa tersebut, diakui Václavík, dapat mengikuti program magang kerja dengan sangat baik, termasuk program-program pelatihan yang diberikan oleh perusahaan seperti pelatihan mengelas. Para mahasiswa juga menunjukkan kemampuan bekerja dan beradaptasi dengan sangat baik. Hal tersebut setidaknya terlihat dari jumlah mahasiswa yang terpaksa dipulangkan ke Indonesia yang sangat sedikit jumlahnya.
“Kami berharap kerja sama ini dapat membuka peluang kerja sama lainnya,” kata Václavík.
Direktur Akademi Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanajaja, menyambut baik apresiasi positif yang diberikan pihak ŠKODA terhadap mahasiswa vokasi Indonesia. Penerimaan yang baik dari pihak industri, menurut Beny, menjadi salah satu indikator positif terkait dengan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia industri.
“Mahasiswa kami juga sangat senang bisa mendapatkan sertifikat mengelas yang diberikan oleh ŠKODA,” kata Beny.
Menurut Beny, dengan program magang di ŠKODA, para mahasiswa vokasi memiliki pengalaman yang lebih dibandingkan dengan lulusan lainnya. Hal inilah yang diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebih luas untuk pengembangan karier lulusan vokasi di masa depan.
Mengenai kesempatan untuk kerja sama berikutnya, Beny mengatakan bahwa kesempatan kerja sama dengan ŠKODA sangat terbuka. Akan tetapi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi masih menyusun regulasi mengenai kebijakan magang luar negeri yang harus dibicarakan dengan berbagai pihak terkait.
“Tahun ini diharapkan regulasi sudah siap dan bisa menjadi panduan dalam pelaksanaan program kerja sama selanjutnya atau bahkan program baru,” kata Beny.
Sementara itu, Chairman Markija, Heru Dewanto yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut mengatakan bahwa program magang internasional menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri yang tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga dunia. Karena itulah, Heru juga berharap agar kerja sama antara Ditjen Vokasi dengan Skoda dapat terus berkembang untuk menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri, serta mampu bersaing ditingkat global.
Sebagai informasi, program magang luar negeri di ŠKODA merupakan bagian dari program Europe Industrial Internship yang difasilitasi oleh Markija. Melalui program tersebut, mahasiswa vokasi diberikan kesempatan untuk magang di Industri di Ceko selama dua tahun. Mereka akan mendapatkan 20 SKS per semester. Setelah kontrak selesai, peserta akan kembali ke Indonesia dan menyelesaikan studinya. (Nan/Cecep)