Inovasi Poltekba Bantu Efisiensi Kerja Petani di Kota Balikpapan
Balikpapan, Ditjen Vokasi - Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) mengimplementasikan pemanfaatan solar panel guna memenuhi kebutuhan air baku untuk pertanian warga. Aplikasi solar panel ini sudah diterapkan pada Kelompok Tani Tunas Harapan.
Kegiatan yang menjadi bagian dari Program Bina Desa tersebut menjadi salah satu agenda Poltekba selama ini dan merupakan salah satu kegiatan tridarma perguruan tinggi. Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat di lingkungan sekitar dengan beberapa bentuk aktivitas, baik di bidang pendidikan maupun di bidang layanan masyarakat.
Solar panel untuk pemenuhan kebutuhan air baku pertanian ini sendiri merupakan pengembangan inovasi yang dilakukan oleh para dosen dan juga mahasiswa Poltekba. Dosen yang terlibat merupakan dosen dari Jurusan Rekayasa Elektro, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Sipil. Mereka adalah Hadiyanto, Syahrudin, Ali Abrar, Candra Irawan, Tatag Yufitra Rus. Selain dosen, pada kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari program studi teknologi listrik.
Salah satu dosen yang terlibat dalam program tersebut, Hadiyanto, mengatakan bahwa pengabdian Program Bina Desa difokuskan di Kelompok Tani Tunas Harapan Kota Balikpapan yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta KM 20, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Kami melakukan pemasangan dan sosialisasi kepada salah satu warga Kelompok Tani Tunas Harapan terkait proses kerja dari sistem kerja solar panel dengan kapasitas 300 WP,” kata Hadiyanto.
Solar panel ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air baku pertanian yang sumber airnya berasal dari mata air yang berjarak 40 meter dari lokasi pertanian. Luas wilayah yang perlu dilakukan penyiraman tanah sekitar 1.000 m² dan membutuhkan air sebanyak 4 m³.
“Selama ini kelompok tani ini menggunakan bahan bakar bensin untuk menghidupkan genset yang mengalirkan air ke lahan pertanian mereka,” tambah Hadiyanto.
Para petani setidaknya harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah setiap bulannya untuk membeli bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan air yang akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian mereka. Dengan adanya sistem solar pane ini diharapkan para petani dapat melakukan efisiensi biaya operasional khususnya pada sisi bahan bakar genset dalam menghasilkan produksi hasil pertanian dan perkebunan mereka.
“Hasil dari efisiensi tersebut dapat digunakan oleh para petani untuk meningkatkan kualitas tanaman dengan membeli tambahan pupuk serta variasi bibit tanaman,” Hadiyanto menambahkan.
Selain efisiensi, setidaknya sistem solar panel ini memiliki 3 keuntungan yang diperoleh oleh para petani, di antaranya meningkatkan pendapatan petani, ketersedian listrik yang murah, dan terpenuhinya air baku untuk pertanian dan perkebunan. Selain sosialisasi dan pemasangan solar panel, dalam Program Bina Desa ini juga diberikan bantuan berupa 1 set solar panel 300 WP, baterai aki kapasitas 50 AH, motor pompa air, dan tandon air kapasitas 800 liter. (Poltekba/Nan/Cecep)