Inovasi PNUP, Hasilkan Beton Bertulangan Bilah Bambu untuk Bantu Warga Desa
Wajo, Ditjen Vokasi - Karya inovasi mahasiswa politeknik semakin dirasakan dampak manfaatnya dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat. Bekerja sama dengan mitra Kelompok Pemuda Wija Tosora, Tim “CORWIBAR” dari Jurusan Teknik Sipil (JTS), Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil merancang beton bertulang bilah bambu untuk pedestrian. Beton bertulang bilah bambu tersebut saat ini sudah diaplikasikan untuk jalan pedestrian di Desa Tellulimpoe, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo. Lokasinya desa tersebut berjarak cukup jauh, yakni sekitar 197 Kilometer dari kampus PNUP di Makassar.
Pengembangan beton bertulang bilah bambu tersebut merupakan praktik baik dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ketua Tim “CORWIBAR”, Muhammad Faidil, mengatakan bahwa pengembangan beton bertulangan bilah bambu ini dilatarbelakangi kebutuhan akan infrastruktur jalan pedestrian yang layak secara teknis dan aman di Desa Tellulimpoe.
“Kondisi akses jalan pedestrian di desa ini tergolong tidak layak, terutama saat musim hujan sehingga kebutuhan infrastruktur jalan pedestrian yang layak teknis dan aman menjadi prioritas program di desa tersebut,” kata Muhammad Faidil.
Akan tetapi, untuk membangun infrastruktur dari beton tentu membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal. Potensi ketersediaan bambu di desa tersebut cukup melimpah.
“Jadi, kami berpikir potensi bambu ini dapat digunakan sebagai alternatif material pengganti baja tulangan dengan material tulangan bambu pada pembuatan jalan pedestrian beton,” kata Muhammad Faidil.
Selain itu, dari sisi masyarakat, pengetahuan dan keterampilan mereka terkait dengan pembetonan bertulangan bilah bambu juga masih sangat rendah.
“Tujuan PKM-PM kami ini salah satunya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam menerapkan teknologi beton bertulangan bilah bambu pada jalan pedestrian tersebut,” kata Muhammad Faidil.
Program PKM-PM tersebut dilaksanakan selama sepekan dari tanggal 1—6 Agustus 2023 di lokasi mitra. Kegiatan diawali dengan sosialisasi program PKM-PM dan pelatihan teknis terkait persyaratan teknis tulangan bilah bambu dan metode teknis pembetonan yang berlangsung di Kantor Desa Tellulimpoe yang dihadiri oleh masyarakat mitra.
“Kami kemudian mendemonstrasikan model jalan pedestrian beton bertulangan bilah bambu pada pembuatan jalan pedestrian percontohan (jalan desa) panjang jalan 5,00 meter, tebal lantai 0,15 meter, dan lebar jalan 1,20 meter,” terang Muhammad Faidil.
Pada tahapan pembuatan model jalan beton percontohan, tim PKM-PM melibatkan pula mitra Kelompok Pemuda Wija Tosora dan ketuanya, Wahid Abdullah yang juga merupakan Kepala Dusun Palekoreng Desa Tellulimpoe.
Selain dari Jurusan Teknik Sipil, program ini juga melibatkan beberapa prodi lainnya. Sementara itu, anggota lainnya adalah Baso Muhammad Anugrah (Prodi PBG), Andi Anugrah Sani (Prodi TKG), Muh. Januar (Prodi TKS), dan Ade Kurniawan Anshar (Prodi PBG), serta Adiwijaya sebagai dosen pendamping program. Kegiatan PKM-PM di Desa Tellulimpoe Tahun 2023 ini sepenuhnya didanai oleh anggaran Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek tahun 2023. (PNUP/Nan/Cecep)