Inovasi Mesin Roasting Kopi Polman Bandung Berkualitas Industri dengan Harga Terjangkau

Inovasi Mesin Roasting Kopi Polman Bandung Berkualitas Industri dengan Harga Terjangkau

Jakarta, Ditjen Vokasi - Kopi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di balik setiap cangkir kopi yang nikmat, terdapat proses panjang yang melibatkan berbagai tahap. Salah satunya adalah proses roasting atau pemanggangan biji kopi. Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung sukses menciptakan mesin roasting kopi yang berdampak pada petani maupun pengusaha kopi. 


Melalui ‘Kafe Vokasi’ dalam pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2023, mesin roasting kopi ala Polman Bandung tersebut pun memancarkan aroma kopi yang khas saat proses pemanggangan biji kopi. 


“Berawal dari ingin membantu petani kopi untuk menghasilkan kualitas kopi terbaik dan juga membantu pengusaha kopi, saya pun bersama-sama dengan tim membuat mesin kopi ini,” cerita Bolo Dwiartomo selaku dosen Mekatronika Polman Bandung.


Mesin kopi ini pun hasil kolaborasi antara dosen, mahasiswa, roaster Bandung, dan juga petani kopi. Hingga akhirnya kolaborasi tersebut pun bisa menghasilkan mesin roasting kopi berstandar industri berkualitas tinggi dan juga dengan harga yang cukup murah.


Roaster kopi di salah satu industri kopi di Jakarta yaitu Praditya Ahmad pun mengunjungi stan Kafe Vokasi. Ia mencoba menggunakan mesin kopi tersebut sekaligus demo di hadapan para pengunjung lainnya. 



“Mesin ini mampu menghasilkan biji kopi dengan rasa yang berkualitas dan harganya sangat terjangkau. Sangat cocok jika dipakai untuk UMKM yang ingin mengembangkan bisnis,” ungkap Praditya.


Sebagai roaster, Praditya juga mengungkapkan bahwa rata-rata mesin roasting bisa Rp50 juta sampai ratusan juta. Akan tetapi, mesin roasting Polman ini bisa didapatkan dengan harga yang murah tanpa menurunkan kualitas. 


Dari Penelitian hingga Berdampak pada Bisnis


Bolo mengungkapkan bahwa tren masyarakat terkait kopi dan menjamurnya coffee shop di Indonesia, membuat penelitian terkait kopi pun meningkat. Itulah yang membuatnya pun turut berkontribusi dalam penelitian mengenai kopi. Dengan latar belakang di bidang pendidikan manufaktur, ia juga menilai bahwa perlu adanya mesin roasting kopi yang memudahkan petani dan UMKM.


“Melalui pendanaan LPDP di 2021 dan 2022, mesin kopi ini bisa berdampak kepada masyarakat,” tutur Bolo. 


Berdasarkan penjelasan Bolo, penelitian LPDP tersebut sudah sampai di tahap produksi karena sebelumnya tahap prototipe sudah dibuat di tahun 2018. Lalu dikembangkan menjadi mesin roasting yang mampu menghasilkan kopi berkualitas. Mesin roasting ini juga bisa mengolah biji kopi sampai dengan 200 hektar perkebunan kopi.


Dari hasil penelitian, Polman Bandung sudah aktif menjual mesin roasting kopi selama enam bulan terakhir. Beberapa UMKM di Bandung dan Yogyakarta yang sudah membeli karya penelitian dosen tersebut.


“Harga mesin ini kami jual Rp20 juta. Total yang sudah terjual ada 13 dari akhir 2022 sampai saat ini dan sudah ada yang memesan lagi 6 mesin kopi tersebut,” tutur Bolo.


Hal yang membuatnya lebih menarik adalah mesin ini pun tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit karena sudah didesain dengan meminimalisir kendala. Sebagai peneliti produk, Bolo juga ingin memproduksi massal mesin roasting tersebut di mitra industri. 


Pengusaha kedai kopi asal Bandung yaitu Sigit Wiratmo pun memberikan komentar positif terhadap mesin kopi tersebut, “Setelah membanding-bandingkan, produk dari Polman ini memenuhi kriteria saya sebagai pengusaha.”


Sigit menerangkan dalam melakukan pemanggangan kopi, ia memiliki beberapa kriteria, yaitu mesin tersebut bisa dijangkau dengan harga yang relatif murah, kualitas bagus, dan juga layanan produk jualnya terjamin. Menurutnya, Polman Bandung sudah berhasil membuat mesin roasting berkualitas dan memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian ia bisa memangkas biaya produksi yang besar untuk kedai kopinya. (Zia/Cecep)