Inovasi Mahasiswa PNUP Mendayagunakan Jerami untuk Pakan Ternak Ayam

Inovasi Mahasiswa PNUP Mendayagunakan Jerami untuk Pakan Ternak Ayam

 

Makasar, Ditjen Vokasi - Sejumlah mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) mengembangkan produk pakan ternak dari jerami padi. Produk pakan ternak ini memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya adalah membuat ayam cepat gemuk karena kandungan prebiotik dalam pakan ternak tersebut. 


Pengembangan pakan ternak dari jerami padi ini merupakan bagian dari  Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dilakukan oleh tim mahasiswa Jurusan Teknik Kimia PNUP. Selain membuat pakan untuk ternak, inovasi lain yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah pembuatan bioetanol yang juga memanfaatkan jerami padi.


“Luaran dari program ini sebenarnya ada dua, yakni bioetanol dan juga pakan ternak yang semuanya menggunakan jerami padi,” kata Ahmad Fadhil, Ketua Tim PKM PNUP untuk produk pakan ternak dan bioetanol dari jerami padi ini. 


Ahmad Fadhil mengatakan bahwa pengembangan pakan ternak dari jerami padi ini bermula dari persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Manggenrang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sebagai salah satu desa dengan potensi pertanian padi yang tinggi, menurut Fadhil, masyarakat desa tersebut dihadapkan pada  persoalan terkait penanganan jerami padi yang melimpah, utamanya saat musim panen tiba. 


“Masyarakat belum memanfaatkan jerami padi secara maksimal. Mereka cenderung membuang begitu saja atau bahkan membakar jerami padi mereka,” kata Fadhil.


Pembakaran jerami tentu kurang baik karena bisa menyebabkan pencemaran udara, begitu pun dengan jerami padi yang dibuang begitu saja dapat menimbulkan tumpukan sampah jerami yang bisa memicu penyakit.


Atas persoalan tersebut, Ahmad Fadhil dan rekan-rekannya yang tergabung dalam PKM kemudian berinovasi dengan mengembangkan pakan ternak dari jerami. Pakan ternak ini sendiri sebenarnya bukan hanya satu-satuan luaran dalam kegiatan tersebut. Pakan ternak dari jerami ini sebenarnya hanya sisa dari proses pengolahan jerami padi menjadi bioetanol yang kemudian kami manfaatkan sebagai pakan ternak dengan penambahan bahan-bahan lainnya, seperti dedak, jerami hasil fermentasi, dan tepung kanji. 


“Selama ini, jemari banyak digunakan untuk pakan ternak sapi. Padahal jemari mengandung selenium yang bisa menghambat pertumbuhan sapi itu sendiri,” tambah Fadhil. 


Pembuatan pakan ternak dari jerami padi ini sendiri melalui sejumlah tahapan, yakni dimulai dengan proses penghilangan zat lignin atau delignifikasi, hidrolisis, dan destilasi. 


“Pada proses hidrolisis kami menambahkan ragi sebagai probiotik untuk pakan ternak yang nanti dihasilkan,” tambah Fadhil.


Pakan ternak yang dihasilkan tersebut memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya rendah serat sehingga mudah dicerna, kandungan gizi yang lebih baik, hingga aroma pakan yang lebih enak. Saat ini produk pakan ternak tersebut sudah diproduksi oleh masyarakat melalui badan usaha milik desa yang ada di desa tersebut. (Nan/Cecep)