Ini lho Tips Usaha Kaus Sablon Anak SMK!

Karanganyar, Ditjen Diksi -- Siapa yang tak suka mengenakan baju kaus? Jenis pakaian kasual ini umum dipakai saat sedang bersantai. Rasanya hampir semua kalangan menyukai item fesyen yang satu ini,  baik pria maupun wanita mulai dari anak kecil sampai orang tua.

 

Di balik kenyamanannya, rupanya baju kaus juga layak dilirik untuk dijadikan lahan bisnis. Salah satunya adalah bisnis kaus sablon manual. Bisnis ini menjadi salah satu peluang usaha rumahan yang layak untuk dicoba karena memberi keuntungan yang cukup fantastis. Keuntungan dari setiap potong kaus oblong bisa mencapai Rp20-50 ribu.

 

Sesuai namanya, bisnis kaus sablon manual dilakukan secara manual. Mulai dari membuat campuran warna sablon, membuat area yang ingin diberi desain gambar pada kaus, dan sebagainya. Karena tidak menggunakan peralatan khusus, maka memulai bisnis kaus sablon manual juga tidak memerlukan biaya atau modal yang cukup besar.

 

Aan Fauzul Adim, wirausahawan kaus sablon mengatakan sepanjang dikelola dengan baik dan persiapan usaha dilakukan secara matang, maka usaha kaus sablon cukup menjanjikan.

 

Apalagi sekarang pemasaran bisa daring, kemudian banyak komunitas-komunitas yang bisa menjadi target pasar dari bisnis kaus sablon ini,” ujarnya.

 

Aan sendiri merupakan alumni SMKN Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) untuk bidang teknik komputer dan informatika.

 

Lulusan tahun 2021 dari jurusan multimedia ini sudah memulai usaha kaus sablon sejak masih duduk di bangku sekolah. Untuk membantu usahanya ini, Aan mempekerjakan 10  karyawan. Sementara para pemesannya tidak hanya dari area Karanganyar, tetapi sudah lintas daerah bahkan dari Papua.

 

Lantas, apa saja tips untuk membuka usaha kaus sablon? Berikut rahasia sukses bisnis kaus sablon yang dibagikan oleh Aan:  

 

1. Harus niat kuat 

Pada dasarnya niat menjadi modal awal saat akan membuka usaha apa pun. Menurut Aan, dengan niat yang kuat, membuat seseorang akan fokus pada usahanya tersebut dan tidak mudah menyerah saat menghadapi kendala dalam usaha tersebut.

 

2. Eksekusi

Saat niat sudah ada maka langkah berikutnya adalah eksekusi. Apalagi, jika rencana usaha memang sudah disusun dengan matang. Jangan NATO,  alias No Action Talk Only. 

 

3. Ikuti prosesnya

Jika usaha dimulai dari nol, maka mengikuti prosesnya adalah cara terbaik untuk menjalankan usaha. Mulai dari bagaimana cara mengembangkan usaha, desainnya, pemasarannya, dan seterusnya. Dengan terus berproses, maka lambat laun usaha akan berkembang.

 

4. Sabar

Bagi Aan, ketiga poin di atas harus dijalani dan dilakukan dengan sabar Ikhlas. Apalagi, jika ternyata usaha yang dijalankan belum sesuai dengan keinginan. Perlahan namun pasti, dengan kesabaran maka usahamu akan berjalan sesuai keinginanmu. (Diksi/Nan/AP/NA)