Ini Dia SICOBOT, Robot Pelatih Kiper Buatan Mahasiswa PENS
Surabaya, Ditjen Vokasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dikenal dengan teknologi robotikanya. Salah satu yang terbaru adalah SICOBOT, yakni sebuah robot yang khusus untuk melatih kiper.
SICOBOT dirancang oleh tim PENS yang terdiri atas enam mahasiswa, yakni Johan Roi Setiawan, Fatimah Nurul Izzah, Satria Naufal Jauhari, Ira Adi Nata, Alif Virdio Yudhistira W., dan Ujang Supriyadi. Dengan berbagai kelengkapan kecerdasan buatan yang ditanamkan pada robot ini membuat SICOBOT mampu menjadi teman berlatih yang baik bagi para kiper.
Dosen sekaligus pembimbing tim SICOBOT, Mochamad Mobed Bachtiar, mengatakan bahwa pengembangan robot ini terinspirasi dari beberapa kiper yang sering kedodoran pada saat pertandingan.
“Jika sebelumnya yang dibuat adalah robot untuk bermain bola yang diberi nama ERSOW, maka SICOBOT ini bagian dari pengembangannya,” kata Mochamad Mobed.
Menurut Mobed, dalam pengembangnya SICOBOT ini adalah bagaimana robot ini dapat lebih bermanfaat pada pengembangan kemampuan atau skills manusia, dalam hal ini adalah kiper.
“Jadi tidak hanya sekadar unsur fun-nya saja, tetapi juga untuk pengembangkan skills dari kiper,” kata Mobed.
Menurut Mobed, riset SICOBOT telah dilakukan selama setahunan, sementara khusus untuk pengerjaan SICOBOT sendiri baru dilakukan 6—7 bulan. Pada bulan Maret, tim mencoba mengajukan proposal dan bulan Mei dinyatakan lolos serta mendapatkan pendanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).
Tim pun mulai bekerja membuat prototipe SICOBOT. Bermodalkan anggaran yang terbatas, tim pun mencari cara untuk mewujudkan prototipe yang cukup kompleks.
“Kami menyadari betapa terbatasnya anggaran yang diberikan. Kami pun akhirnya meminjam beberapa peralatan yang nilainya besar seperti laptop dan kamera milik kampus. Pendanaan Pimns digunakan untuk pengadaan komponen motor dan beberapa komponen lainnya,” kata Ketua Tim SICOBOT, Johan Roi Setiawan.
Robot ini bertugas mencari titik kelemahan kiper saat pertandingan, melalui pemetaan berbasis gawang berdasarkan poin atau titik. Sejauh ini terdapat 6 titik pemetaan, yaitu sudut kiri, sudut kanan, dan tengah, baik atas maupun bawah. Jika saat latihan dilakukan, diketahui ada salah satu atau beberapa titik yang lemah saat kiper bertugas, maka data akan ditangkap oleh robot. Data kemudian disimpan pada data statistik kelemahan kiper.
Robot akan mendribel bola dan mengarahkan ke gawang sesuai sudut yang telah ditentukan. Robot memiliki tingkat akurasi 100% untuk tembakan berjarak maksimal 6 m. Beberapa catatan untuk pengembangan ke depan, SICOBOT perlu penyempurnaan di bagian kecepatan tendangan agar lebih mirip dengan tendangan asli manusia.
“Bagi kiper, biasanya akan diberikan latihan berulang, setelah robot mengumpulkan datanya. Maka sudut yang lemah itu akan dilatih dengan kecepatan dan varian bentuk tendangan berbeda oleh robot. Dari situ diharapkan kiper akan lebih tangguh lagi,” harap Mobed.
Menurut Mobed, yang juga merupakan dosen Sarjana Terapan Teknik Komputer ini mengatakan bahwa bukan tidak mungkin jika ke depan teknologi ini diterapkan di pertandingan yang melibatkan unsur bola, serta berlokasi di lapangan rumput yang sesungguhnya.
Bersama tim lainnya dari PENS, SICOBOT akan bertolak menuju Bandung untuk mengikuti kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang akan diadakan pada 26 November hingga 1 Desember 2023 mendatang.
“Mohon doanya semua agar tim kami dan semua tim PENS lolos dan memperoleh prestasi pada Pimnas besok,” imbuh Johan yang diaminkan oleh seluruh rekan timnya. (PENS/Nan/Cecep).