EDCO, Orkestra SMKN 2 Cibinong Getarkan Kemendikbudristek
Jakarta, Ditjen Vokasi - EDCO atau Esemka Dua Cibinong Orkestra tampil memukau di hadapan para tamu undangan dan peserta Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sabtu (25-11-2023). Aransemen musik hasil kolaborasi alumni dan guru yang ditampilkan sukses menghadirkan “keriangan” di momen upacara tersebut.
Sebanyak tujuh lagu diaransemen dan dibawakan secara bergantian oleh tiga orang penyanyi. Mereka adalah Okta, Raisya, dan Laya. Ketiganya tak lain merupakan siswa-siswi Program Studi Seni Pertunjukan dengan konsentrasi keahlian musik klasik di SMKN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lagu Nyiur Hijau ciptaan R. Maladi yang diarasemen oleh Pipit Nurwidayati menjadi pembuka yang manis dalam penampilan grup orkestra berisi gabungan siswa kelas 11 dan 12 tersebut. Pipit sendiri merupakan Kepala Program Keahlian Seni Pertunjukan sekaligus konduktor pada pertunjukan tersebut.
Selain lagu Nyiur Hijau, beberapa tembang populer lainnya seperti Tanah airku, Hymne Guru, dan Terima Kasihku yang dipersembahkan khusus untuk guru-guru dan tamu undangan yang datang juga tersaji dengan sangat apik.
Dalam konser itu juga, EDCO menyajikan arensmen lagu yang tak biasa dengan sentuhan beberapa alat musik dengan rona keceriaan pada nada-nada lagu Cinta Indonesia dan Zamrud Khatulistiwa yang diciptakan oleh Guruh Soekarnoputra. Hasilnya, aransem gubahan Jelang Raih (alumni) dan Farih Ibnu Iskandar (guru) terbukti mampu mengundang decak kagum dan mengajak pada peserta upacara untuk bergerak.
Meskipun sempat terjadi insiden kecil dari suara mikrofon yang mati, keprofesian penyanyi, yakni duet Okto Arjunanta Sinulingga dan Laya Dwi Garini mampu menutupi kesalahan teknis yang terjadi. Okto yang pernah bergabung di paduan suara Gita Bahana Nusantara 2023 mewakili Jawa Barat itu tetap tampil tenang di atas panggung. Sementara itu, vokal Laya yang kuat berhasil menyamarkan insiden yang terjadi hingga pertunjukan ditutup dengan tepuk tangan peserta upacara.
Melatih Jam Terbang
Sang konduktor sekaligus Kepala Program Keahlian Seni Pertunjukan, Pipit Nurwidayati, mengatakan bahwa EDCO memang kerap diundang untuk tampil mengisi acara, baik di tingkat kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional, seperti para upacara peringatan Hari Guru Nasional atau Hari Kesaktian Pancasila, dan sebagainya.
“Sebelum ini kami juga diundang untuk tampil di acara yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong dan saat gebyar kemerdekaan kemarin kami membuat konser. Semua tiket laku terjual bahkan sampai membeludak,” kata Pipit.
Menurut Pipit, keterampilan bermusik para siswanya salah satunya memang dapat diuji melalui penampilan di panggung-panggung besar, yakni ketika mereka bisa tampil di depan publik.
“Kesempatan tampil itu tidak hanya untuk menunjukkan keterampilan bermain musik, tetapi juga mental mereka, mengasah jam terbang mereka,” kata Pipit.
Dengan jam terbang yang tinggi, lanjut Pipit, akan semakin menguatkan kompetensi para siswa dan membuat mereka lebih percaya diri.
“Apalagi dengan adanya sertifikat, itu semakin membuat siswa lebih percaya diri dan ini sangat bermanfaat baik ketika mereka ingin melanjutkan kuliah atau bekerja,” tambah Pipit.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Cibinong, Solihin Al Amin, mengaku sangat puas dengan penampilan siswanya. Terlebih, penampilan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati.
“Bu Dirjen tadi mengucapkan selamat dan rasa bangganya kepada kami. Ini menjadi semangat untuk kami agar lebih baik lagi,” ujar Solihin.
Sebagai satu-satunya SMK di bidang musik klasik di Jawa Barat, lanjut Solihin, tampilnya para siswa di acara tersebut menjadi salah satu pembuktian atas kompetensi yang dimiliki oleh para siswanya.
“Para siswa ini memang diuji melalui konser-konser ini. Selain konser wajib, ada juga konser-konser kolaborasi yang melibatkan banyak pihak,” kata Solihin.
Lebih lanjut, Solihin menambahkan jika keterampilan para siswanya diasah setiap hari dalam kegiatan praktik dan teori dengan komposisinya 70% dan 30%. Meskipun beberapa peralatan musik yang dimiliki tergolong sudah lawas, SMKN 2 Cibinong memiliki ruang praktik siswa (RPS) yang sangat mendukung pengembangan kompetensi siswa.
“Target utama kami adalah menjadikan para siswa ini untuk terus bertumbuh dengan kompetensinya dan sukses dengan kompetensi yang mereka miliki,” kata Solihin. (Nan/Cecep)