Dukung Pengembangan Ekonomi Lokal, SMKN 2 Batu Olah Apel Batu jadi Sari Apel Unggulan
Batu, Ditjen Vokasi – Kota Batu, Jawa Timur terkenal sebagai salah satu penghasil apel di Indonesia. Tak ayal banyak wisatawan yang menjadikan apel Batu sebagai buah tangan ketika pulang ke rumah.
Namun, pada waktu tertentu sering kali terjadi surplus apel yang membuat harga jualnya menjadi lebih rendah. Alhasil, banyak apel yang membusuk sia-sia. Melihat melimpahnya buah apel hal ini pun menjadi peluang yang bagus jika diolah semaksimal mungkin. SMKN 2 Batu hadir dengan mengolah apel segar menjadi produk unggulan berupa sari apel.
Kepala SMKN 2 Batu, Slamet Winarto, menyampaikan bahwa produksi sari apel sudah dimulai sejak tahun 2008 dan terus mengalami perkembangan. Kegiatan produksi ini merupakan salah satu kegiatan teaching factory (Tefa) yang bertujuan untuk mengajarkan siswa keterampilan wirausaha berbasis potensi lokal.
Melalui program tersebut, para siswa Konsentrasi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dilatih untuk memahami proses produksi sari apel, mulai dari pemilihan apel berkualitas di kebun hingga tahap pengemasan yang menarik.
“Mereka juga belajar tentang pemasaran produk agar mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional,” ucap Slamet.
Proses pembuatan sari apel ini mengikuti langkah-langkah higienis dan menggunakan teknologi modern untuk menjaga cita rasa serta kandungan gizi dari buah apel. Setelah dipilih, apel dicuci dan diperas untuk diambil sarinya, lalu melalui proses pasteurisasi untuk memastikan kualitas dan daya tahan produk. Untuk menjaga kualitas rasa sari apel, SMKN 2 Batu menggunakan jenis apel rome beauty.
Sari apel yang diberi merek “Asbika” ini kini telah merambah menjadi produk oleh-oleh khas Batu. Nama Asbika ini merupakan singkatan dari “Asli Bikinan SMK”.
Menurut Slamet, nama ini resmi dipakai menjadi merk sari apel SMKN 2 Batu pada tahun 2023. Dengan bantuan mesin yang canggih, dalam sehari SMKN 2 Batu mampu memproduksi 140 kardus dengan harga pokok produksi sebesar 18 ribu per kardus. Sari apel Asbika telah diproduksi secara massal dan dipasarkan ke berbagai daerah. Hasil dari penjualan ini diolah oleh SMKN 2 Batu yang telah memiliki status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Dengan kemasan yang elegan dan harga yang terjangkau, sari apel buatan SMKN 2 Batu tidak hanya memberikan pengalaman rasa yang istimewa, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal,” ucap Slamet. (SMKN 2 Batu/Aya/Cecep)