Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Dorong Peningkatan Kualitas SMK Bidang Seni dan Budaya
Surabaya, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi turut memperkuat kualitas pendidikan vokasi, salah satunya pada bidang seni dan budaya. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan vokasi bidang seni budaya, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya (BBPPMPV Senbud) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Bidang Seni dan Budaya dan Pemangku Pendidikan Vokasi.
Kegiatan yang dilaksanakan dari 31 Januari s.d. 2 Februari 2024 di Surabaya, Jawa Timur ini diharapkan dapat memberikan persamaan persepsi dan pemahaman terhadap desain pola pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan vokasi dan peningkatan kompetensi satuan pendidikan vokasi bidang seni dan budaya.
Pembukaan kegiatan tersebut pun dibuka secara daring oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati pada Rabu, 31 Januari 2024.
“Kegiatan ini bisa menjadi cara untuk kita bersama-sama menyatukan langkah dan kebijakan terkait pendidikan vokasi di SMK bidang seni dan budaya untuk tahun 2024,” ungkap Dirjen Kiki dalam sambutannya.
Dirjen Kiki pun mendorong agar SMK bidang seni dan budaya di Indonesia dapat terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, terampil, dan berbudaya. Dirjen Kiki menyampaikan, berdasarkan data, terdapat 1.643 SMK bidang seni dan budaya yang ada di Indonesia. SMK di bidang tersebut pun harus tetap berkembang melihat baru ada 117 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) bidang seni dan budaya.
“Maka dari itu, kita maksimalkan SMK PK yang sudah ada dan kita dorong terus untuk SMK lainnya agar dapat mengoptimalkan pembelajaran bidang seni dan budaya sehingga menjadi SMK PK juga,” pesan Dirjen Kiki.
Wujudkan Dampak SMK PK Bidang Seni dan Budaya
Berdasarkan tujuannya, program SMK PK dapat menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja. Selain itu, dampak program SMK PK diharapkan menjadi pusat peningkatan kualitas dan rujukan bagi SMK lainnya.
Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, BBPPMPV Seni dan Budaya terus meningkatkan mutu pendidikan vokasi. Melalui kegiatan rapat koordinasi inilah, BBPPMPV Seni dan Budaya pun ingin mengangkat isu-isu strategis pendidikan vokasi dan program kegiatan BBPPMPV Seni dan Budaya tahun 2024. Salah satunya adalah dampak SMK PK bidang seni dan budaya.
Dirjen Kiki menegaskan, “Setiap tahun kami memang menambah penyelenggara program SMK PK. Harapannya, tidak hanya jumlah SMK PK tetapi juga jumlah siswa yang terdampak ada adanya SMK PK.”
Sesuai yang disampaikan Dirjen Kiki dalam paparan, SMK PK memiliki karakteristik yang khas yaitu kemitraan. Maka dari itu, untuk menyongsong keberhasilan SMK PK, kemitraan bersama industri menjadi kunci penting dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK PK.
Pesan Dirjen Kiki pun disambut oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Sarjilah. Dalam laporan kegiatan, Sarjilah mengungkapkan bahwa akan terus meningkatkan mutu pendidikan vokasi bidang seni dan budaya.
“Sesuai arahan Bu Dirjen, transformasi SMK bidang seni dan budaya menjadi prioritas kami, baik dalam bentuk peningkatan kualitas guru maupun siswa,” ungkap Sarjilah.
Sebagai bentuk praktik baik BBPPMPV seni dan budaya, kegiatan rapat koordinasi ini pun dimeriahkan oleh penampilan wayang kulit interaktif dari program studi pedalangan, karawitan, teater, dan beberapa alumni SMK. Wayang Climen ini menggambarkan kesungguhan atau komitmen untuk meraih cita-cita yang luhur dan didalangi oleh Dalang Ki Sri Mulyono. (Zia/Cecep)