Dari Secang, Fokus Mencetak Wirausaha

Dari Secang, Fokus Mencetak Wirausaha

Magelang, Ditjen Diksi – Meski terbilang baru, hadirnya SMK Syubbanul Wathon Secang di Magelang, Jawa Tengah, sejak 2015 bukan tanpa alasan, melainkan animo masyarakat sekitarnya. “Kami menangkap peluang keinginan masyarakat agar anaknya bersekolah melalui pesantren dan mengaji. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan peserta didik setiap tahun sekitar 10-20 persen. Saat ini yang tercatat mendaftar total sebanyak 700 calon siswa, sedangkan untuk di Secang sebanyak 200 calon siswa,” terang Kepala SMK Syubbanul Wathon Secang, Moh. Sholikhun.

Berbeda dengan sebelumnya yang hanya menyelenggarakan 4 rombongan belajar (rombel), kini usai menyandang SMK Pusat Keunggulan (PK) menjadi 7 rombel. Sholikhun menambahkan, para siswa sendiri di SMK pesantren ini tak hanya berasal dari Jawa Tengah, melainkan juga dari Jabodetabek maupun luar pulau Jawa. “Dengan status PK ini kami menjadi lebih percaya diri karena proses pembelajarannya membuat lulusan dapat berperan di masyarakat, baik bekerja di perusahaan maupun wirausaha,” ujarnya.

Sholikhun menjelaskan, sekolah sendiri terus mendorong lulusannya untuk menjadi wirausaha. Hal ini pun dibuktikan dengan persentase lulusan SMK yang menjadi wirausaha sebanyak 60 persen. “Selain penambahan fasilitas, dengan status PK ini para pengajar juga lebih berkembang, baik dari sisi materi pelajaran maupun skill lainnya,” terangnya.

Adapun jurusan yang disajikan sekolah ini mencakup agribisnis pengolahan hasil pertanian, akuntansi dan keuangan lembaga, dan animasi. Sebagai SMK PK di bidang agribisnis pengolahan hasil pertanian, sekolah kini memiliki dua laboratorium besar. Terlebih, kini sekolah juga kian dekat dengan industri, semisal Yuasa Food, industri kuliner di Wonosobo, Jawa Tengah.

“Karena para pengajar juga melakukan peningkatan skill, apa yang kami dapatkan di industri, kami sampaikan langsung ke siswa. Selain kerja sama untuk kurikulum, mereka (industri, red) juga memberi pengarahan. Kami juga banyak menggandeng UMKM,” ujar Sholikhun.

Alhasil, sekolah pun kini turut menghasilkan ragam produk olahan minuman maupun makanan. Produk-produk ini kerap disajikan pada momen kegiatan atau perayaan yang diadakan yayasan yang melibatkan ribuan santri beserta keluarganya.

Ke depan, Sholikhun berharap jurusan agribisnis pengolahan hasil pertanian di SMK Syubbanul Wathon Secang dapat menjadi rujukan bagi sekolah lainnya. Selain itu, para lulusan sekolah ini juga diharapkan dapat berperan untuk membangun daerahnya masing-masing. “Makanya, dengan status PK ini, kami berharap jurusan agribisnis pengolahan hasil pertanian ini dapat menjadi ikon. Kami juga berupaya pada 2024 nanti kebutuhan ruang kelas dan praktik sudah mencukupi. Setelah 2024, kami akan membuat perencanaan kembali dengan memanfaatkan lahan yang ada,” tegasnya. (Diksi/AP/NA)