Cerita Albi: Dari Nganggur Jadi Animator Berkat Program Pendidikan Kecakapan Kerja
Jakarta, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan terus berupaya meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM), tak terkecuali dengan kursus. Melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), peserta bisa meningkatkan keterampilan di bidang tertentu sekaligus mendapatkan pekerjaan. Salah satunya ialah Albi Assalim yang sudah bekerja sebagai 3D Generalist/Animator di Light & Salt Studio, PT Prama Gatra Film.
Cerita Albi mendapatkan pekerjaan tak terlepas dari langkahnya mengikuti program PKK 2023 di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cybermedia Collage (CMC), Jakarta. Pelatihan animasi 3D selama kurang lebih dua bulan tersebut membuatnya bisa berkarier di bidang animasi.
“Setelah tamat sekolah menengah, saya masih menganggur dan cuma jadi pekerja lepas motion grafis tapi ya gak menentu. Untungnya saya dapat informasi dari media sosial terkait program PKK di LKP CMC yang gratis,” ujar Albi mengawali cerita.
Ketertarikannya di bidang grafis dan animasi sejak awal membuat Albi tambah semangat dalam menjalani pelatihan. Sebelumnya, ia pun hanya belajar secara otodidak. Namun, ketika mengikuti program PKK dan diajar dengan instruktur di LKP CMC, ia sangat terbantu. Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan hasil yang dibuat menjadi lebih maksimal dibandingkan belajar secara mandiri.
Albi menjelaskan, “Di LKP pun kami diarahkan membuat proyek bersama teman-teman yang lain yaitu membuat animasi Si Ochip.”
Dengan proyek tersebut lah, Albi memiliki pengalaman dan portofolio yang bagus di bidang industri kreatif. Keterampilan animasinya semakin terasah dan berhasil lulus uji kompetensi. Ia pun dilirik industri dan mulai bergabung di perusahan animasi pada bulan Desember 2023.
Pemuda 21 tahun tersebut menyatakan bahwa materi mengenai 3D modelling dan 3D animasi yang diajarkan di LKP sangat membantunya dalam mengerjakan tugas sehari-hari, yaitu sebagai 3D generalist. Berdasarkan penjelasan Albi, 3D modeling berfokus pada membuat objek dan karakter, sementara 3D animasi tujuannya adalah untuk membuat objek dan karakternya dapat bergerak.
“Pengalaman ikut program PKK dan ilmu dari LKP CMC menjadi bekal yang sangat berharga. Saya bisa memperdalam ilmu di bidang animasi ini dan mendapatkan pekerjaan,” ungkap Albi.
Menurut Albi, ia percaya bahwa industri animasi ini dapat memberikan dampak besar bagi hidupnya, terlebih animator banyak dicari oleh berbagai industri. Dengan pengalaman mengikuti program PKK, ia yakin bisa sukses menjadi animator andal.
Sebagai tambahan informasi, program PKK merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program ini bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (Dudika). Selain itu, program PKK pun mempersiapkan peserta didik untuk memiliki sertifikat kompetensi sehingga memiliki nilai lebih untuk terserap kerja di Dudika.
Pada tahun ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi membuka peluang peserta program PKK lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
“Target sasaran PKK 2023 hanya 39.842. Namun, di tahun 2024, kami ingin memberikan kesempatan lebih banyak yaitu mencapai 51.939 peserta didik,” ungkap Purwanto selaku Ketua Tim Kerja PKK pada kegiatan Sosialisasi dan Pembukaan Aplikasi Program PKK dan PKW Tahun 2024. (Zia/Cecep)