Catat, Program Matching Fund Kembali Dibuka!

Catat, Program Matching Fund Kembali Dibuka!

Jakarta, Ditjen Diksi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi kembali menggelar program Matching Fund tahun 2022 yang resmi dibuka pada Jumat (1/4).

 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, antusiasme masyarakat yang cukup besar dalam mengikuti program Matching Fund membuat program tersebut kembali digelar.

 

“Di luar matching fund tahun lalu, setelah ditutup itu animonya justru meningkat sehingga permintaan bimbingan teknis (bimtek) itu banyak sekali,” ujarnya.

 

Pendaftaran program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) tersebut dibuka hingga 30 April 2022.

 

Wikan berharap, dengan adanya program tersebut dapat melahirkan berbagai produk riset terapan yang dihilirkan ke masyarakat. “Harapan saya pribadi dan harapan program ini bisa goal semua sehingga menjadi produk riset terapan yang dihilirkan ke masyarakat. Tetapi, itu bersama industri,” ungkapnya.

 

Peran industri bagi pendidikan vokasi memang begitu lekat. Karena itu, kolaborasi yang dijalin antara satuan pendidikan vokasi dengan industri harus berjalan beriringan guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu menjadi jawaban bagi tantangan zaman.

 

Sementara itu, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Henri Tambunan menyampaikan, keberhasilan program matching fund pada tahun sebelumnya merupakan sebuah capaian awal yang perlu dievaluasi dan dikembangkan lagi dalam pengimplementasiannya.

“Kami laporkan beberapa success story, beberapa teman-teman perguruan tinggi vokasi melakukan kerja sama dengan DUDI. Misalnya Politeknik Negeri Madiun, D-2 Logam bekerja sama dengan PT INKA membuka 1 kelas tahun 2022/2023. Kemudian Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mengadakan program D-2 fast track pada tahun ajaran 2022/2023. Demikian juga perguruan tinggi lain, mereka telah melakukan kerja sama dengan DUDI,” jelas Henri.

 

Henri menambahkan, dari 271 PTV yang mengajukan proposal, 167 di antaranya menerima bantuan. Hal tersebut memberikan dampak pada sekitar 6.000 mahasiswa dan 2.000 dosen, serta 324 mitra DUDI yang terlibat dalam program tersebut.

 

Adapun yang membedakan pelaksanaan matching fund tahun 2022 dengan tahun sebelumnya, yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tidak hanya memberikan kesempatan pada program D-3 atau D-2, tetapi juga pada sarjana terapan (D-4) yang memiliki izin untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi.

 

Lebih lanjut, panduan mengenai program matching fund dapat diunduh melalui situs https://kedaireka.id/. (Diksi/TAN/AP/NA)