Biji Kopi Melimpah di Lombok, SMKN 1 Selong Produksi Mesin Sangrai Kopi
Lombok Timur, Ditjen Vokasi – Keberhasilan dari suatu proses pendidikan tidak hanya dilihat dari seberapa banyak siswa-siswi yang cerdas, tetapi dapat juga dilihat dari kebermanfaatan siswa untuk lingkungan sekitar.
Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia. Kondisi tanah dan intensitas sinar matahari yang baik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kopi di sana. Tidak heran jika biji kopi dari NTB memiliki cita rasa yang kuat dan khas.
Melimpahnya biji kopi di NTB dimanfaatkan masyarakat untuk diolah menjadi oleh-oleh khas NTB. Lombok Timur, menjadi salah satu wilayah di NTB yang menghasilkan banyak kopi. Untuk menghasilkan biji kopi yang siap dikonsumsi tentunya para petani kopi perlu memproses biji-biji tersebut dahulu. Salah satu proses yang pasti dilewati oleh para petani ialah menyangrai kopi.
Biji kopi yang telah dipanen dapat disangrai secara manual, tetapi proses ini memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, diperlukan mesin yang memiliki fungsi untuk menyangrai kopi.
SMKN 1 Selong, Lombok Timur menjawab kebutuhan yang diperlukan para petani kopi dengan menghasilkan mesin sangrai kopi. Mesin tersebut merupakan produk unggulan yang dibuat oleh siswa Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Pengelasan, SMKN 1 Selong.
Kepala SMKN 1 Selong, Abdul Wahid, menuturkan bahwa SMKN 1 Selong merupakan salah satu SMK penerima program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan (SPD). Adanya program tersebut menjadikan SMKN 1 Selong berkembang pesat karena ada dukungan dari industri sehingga siswa dan sekolah menerima banyak manfaat. Salah satu manfaat yang terasa ialah sekolah menjadi lebih produktif menghasilkan produk-produk yang bermanfaat untuk masyarakat.
“SMKN 1 Selong saat ini sudah memproduksi berbagai produk seperti furniture rumah tangga, mesin pencacah tembakau, dan mesin sangrai,” ucap Abdul.
Mesin sangrai kopi ini dibuat melalui kegiatan teaching factory (Tefa). Pembuatannya pun tidak membutuhkan waktu lama karena untuk menghasilkan satu mesin sangrai cukup memakan waktu 1—2 minggu. Mesin sangrai kopi karya SMKN 1 Selong memiliki spesifikasi yang baik untuk membantu para petani menyangrai biji kopi. Kapasitas untuk sekali sangrai mencapai 200 kg biji kopi.
“Mesin ini dibuat memang untuk membantu masyarakat. Para petani bisa membeli ini dengan harga yang terjangkau yakni 6 juta. Selain terjangkau, kita juga memberikan sistem garansi untuk masyarakat,” ucap guru Jurusan Teknik Mesin, SMKN 1 Selong, Bulkiah.
Mesin sangrai kopi dan produk lain buatan SMKN 1 Selong kini dapat dibeli melalui website SMKN 1 Selong.
Sebagai informasi, Program SMK Pusat Keunggulan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan. Program yang masuk dalam kebijakan Merdeka Belajar episode ke-8 ini merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. (Aya/Cecep)