Alfabank Kian Eksis Geluti TI

Semarang, Ditjen Diksi – Sebagai cabang dari Alfabank Solo, Alfabank Semarang masih terbukti eksis hingga kini sebagai lembaga kursus dan pelatihan (LKP) masyarakat Ibu Kota Jawa Tengah. “Selain menyelenggarakan LKP, kami juga mengelola AMIK JTC sebagai pendidikan tinggi vokasi,” tutur Direktur LKP Alfabank Semarang, Kol. CTP (Purn.) Satriya Wardana.

Satriya berkisah, LKP Alfabank sendiri telah hadir sejak 1996, serta cepat dikenal masyarakat Semarang. Selanjutnya, AMIK JTC hadir pada 2001 usai dilikuidasi oleh pihak Alfabank. “Alhamdulillah kami sudah mengajukan program D-4 untuk AMIK, tinggal menunggu SK (surat keputusan, red),” jelasnya.

Menurut Satriya, kursus maupun pelatihan yang diselenggarakan oleh Alfabank sangat bermanfaat sebagai materi penunjang generasi saat ini. Pasalnya, LKP tersebut tercatat turut menyelenggarakan ragam kursus bidang teknologi dan informasi (TI) yang terus berkembang hingga sekarang, semisal ragam program dan teknisi komputer, serta English conversation.

“Pangsa pasar kami kebanyakan dari mahasiswa yang belajar, semisal desain grafis dan Autocad, yang bermanfaat saat kuliah maupun bekerja nantinya. Kami sajikan dasar-dasarnya dalam waktu singkat, dan saya yakin mereka dapat mengembangkan ilmu tersebut,” terang Satriya.

Adapun pengelola LKP Alfabank Semarang, Subiyanto menambahkan saat ini jumlah peserta didik berjumlah sekitar 75-100 per bulannya, atau mengalami penurunan dari sekitar 250-an orang sebelum masa pandemi. “Awalnya kami melayani program D-1 untuk kebutuhan bidang perbankan. Seiring animo masyarakat, akhirnya diselenggarakanlah program kursus komputer,” tuturnya.

Hingga akhirnya, tambah Subiyanto, potensi kerja sama LKP dengan pihak lain pun kian terbuka luas. “Kami bekerja sama dengan sekolah-sekolah dengan hasil sertifikasi, serta menyelenggarakan pelatihan bagi perguruan-perguruan tinggi di wilayah Semarang dan juga instansi pemerintah. Selain itu, kami juga menjadi tempat uji kompetensi di bawah lembaga sertifikasi kompetensi (LSK),” terangnya.

Menurut Subiyanto, minat masyarakat untuk kursus di bidang TI ini masih cukup tinggi, baik umum maupun pribadi. “Hingga kini terdapat kursus editing video bagi content creator untuk mereka tampilkan nantinya di media sosial Youtube dan lainnya,” ujarnya.

Di samping itu, LKP yang ikut serta dalam program kecakapan kerja (PKK) yang diselenggarakan Direktorat Kursus dan Pelatihan tahun 2020 lalu tersebut juga menggandeng pihak industri atau dunia kerja. “Semisal di bidang komputer, kami menjalin kerja sama dengan toko-toko maupun tempat servis komputer di Semarang, sedangkan untuk desain grafis bekerja sama dengan industri percetakan,” pungkas Subiyanto. (Diksi/AP/NA)